Biar Disapu Ombak

Biar Disapu Ombak
Lupakan.. lalu semuanya akan selesai...

Senin, 23 April 2012

SEPERTI APA KITA INGIN DIKENANG?????

Aku masih ingat jaman aku sekolah dulu, bahkan sampai jaman anakku sekolah.. ada sindiran demikian "ganti menteri ganti buku". Bagaimana dulu buku angkatan sebelumnya tak bisa diwariskan kepada angkatan berikutnya, pada saat setelah pergantian menteri pendidikan. Bahkan bukan hanya masalah buku tapi juga kurikulumnya pun kadang berubah-ubah. Dari sekolah satu tahun berubah satu setengah tahun, kemudian balik lagi ke satu tahun. Semuanya seperti tahap mencari-cari, belum medapatkan yang pasti. Atau memang lagak pemimpin kita semua mau ingin kelihatan hebat, sehingga semuanya mau selalu terlihat sebagai konseptor yang penuh hasil kerja. Semua ingin diakui sebagai pemikirannya dan konsepnya sehingga alergi jika memakai konsep orang lain atau melanjutkan konsep atau warisan dari pemimpin sebelumnya. Atau barangkali memang pemimpin sebelumnya yang alergi jika konsepnya dipakai dan dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya.. "Dia itu bisa apa.. lihat semua hasil kerja saya kan yang dipakai, diaku-aku sebagai hasil kerjanya." barangkali begitu ucapnya berulang-ulang.

Aku sendiri kadang bingung, sebagai pemimpin itu kita seharusnya bagaimana ya.. jika kita berhasil menciptakan sesuatu saat kepemimpinan kita , dan kemudian kepemimpinan kita berakhir, apakah itu semua harus menjadi hak milik kita yang tak boleh diakui oleh orang lain atau dilanjutkan oleh orang lain. Sehingga semua itu harus diambil dan diakui sebagai hasil kerja kita dan harus kita yang melanjutkan karena kita menganggap orang lain tak ada yang sebagus kita hasil kerjanya?? Aku kadang bertanya-tanya sendiri dalam hati.. jika aku menjadi pemimpin sebuah organisasi apakah mampu ya aku yang mengkonsep dan aku juga yang melaksanakannya, rasanya aku tak akan mampu, pasti aku harus dibantu oleh semua orang yang mau mendukung aku, menghargai konsepku. Jadi tak mungkin sebuah konsep akan terealisasi dengan baik, tanpa dukungan banyak pihak.

Dan yang kadang membuatku lebih bertanya-tanya lagi kenapa ya selalu muncul perkataan "ya.. karena sekarang sudah besar.. sudah ada uangnya.. sudah dikenal.. jadi semua mau mengaku-aku.." Apakah tak terlalu sempit pandangan kita jika kita berpikir demikian. Apakah meluruskan sejarah identik dengan ingin menguasai "uang". Cobalah dicek sebelum mempercayai hal itu. Mendengar dari banyak saksi sejarah pasti akan berguna. Dan yang lebih membuatku menjadi tambah heran jika kontribusi orang yang berjerih letih jerih lelah.. seperti melempar sebotol kecil tinta kelautan.. tak berbekas.

Jika saja aku mampu mengkonsep sesuatu hal yang berharga atau hasil karyaku mau dilanjutkan oleh orang lain, bagiku itu merupakan satu kebanggaan yang luar biasa. Karena aku tahu begitu banyak pemimpin-pemimpin yang mewariskan banyak hal yang baik.. tapi tak seorangpun peduli untuk melanjutkannya. Lihat saja banyak gaung yang dibuat oleh banyak pemimpin..tapi hilang tanpa bekas. Aku menulis di blog ku dan dibaca oleh orang lain saja sudah merupakan kebahagiaan tersendiri bagiku. Aku sering memperhatikan data statistik blogku, berapa orang yang membaca hari ini.. dan ketika hari itu banyak yang membaca.. aku sangat bahagia.. karena masih ada orang yang mau membuang waktunya untuk membaca tulisanku. Bukankah itu sebuah anugerah yang amat besar bagiku.

Seorang yang mengarang lagu atau buku, seorang yang menciptakan tarian, mengkreasi masakan, membangun sebuah bangunan.. akan merasa bangga jika itu masih dinyanyikan, ditarikan, dikembangkan dan dipelihara oleh generasi berikutnya. Dari jamanku sekolah sudah mengenang WR Supratman sebagai pengarang lagu yang hebat.. dan itu dilestarikan terus hingga saat ini.. sehingga kita pewarisnya mampu menceritakan kehebatan orang-orang yang meninggalkan warisan pada kita dan mengenang semua jasanya. Apakah kita tak ingin dikenang sebagai pemimpin yang hebat.. konseptor yang hebat, yang meninggalkan jejak sejarah yang penuh arti..???  Atau kita lebih senang dikenang sebagai sesorang yang ingin hebat sendiri dan menganggap semua yang dihasilkan dalam era kepemimpinan kita adalah hasil kerja kita yang tak boleh dilanjutkan oleh siapapun juga karena dianggap penerus kita tak mampu atau dicurigai integritasnya.. atau merasa tak sejalan..???

Seandainya Kartini tak suka wanita Indonesia menjadi hebat, tentu dia akan menyimpan seluruh talentanya untuk dirinya sendiri. Habis Gelap Terbitlah Terang.. abadi sampai hari ini. Apakah Kartini merasa tersaingi oleh Wanita-wanita sekarang yang lebih hebat ?? Jika merasa tersaingi tentu dia tak pernah memikirkan nasib kita sebagai wanita.. dia biarkan kita dalam kubangan kebodohan. Jika Kartini saja yang hidup dijaman dulu mampu berpikir demikian.. kenapa kita yang hidup di jaman hingar bingarnya jejaring sosial tak mampu melakukannya... dan tak bisa menerima jika ada orang lain yang bisa lebih baik dari kita... bukankah kita sering berkata.. di atas langit masih ada langit...

Rabu, 18 April 2012

Aku Dibahagiakan oleh Perpisahan Ini

Awalnya perpisahan ini seperti melumpuhkanku..
Awalnya perpisahan ini menyakiti hatiku..
Awalnya perpisahan ini menimbulkan dendam
Akhirnya..
perpisahan ini membuatku kuat
perpisahan ini membuatku ikhlas
perpisahan ini membuatku belajar memaafkan...
dan sekarang..
Aku dibahagiakan oleh perpisahan ini..
Aku berterima kasih oleh perpisahan ini..
Aku dibesarkan, dikuatkan dan dihebatkan karena perpisahan ini..
Terima kasih untuk perpisahan ini...
yang telah menyelamatkan kehidupanku....