Biar Disapu Ombak

Biar Disapu Ombak
Lupakan.. lalu semuanya akan selesai...

Minggu, 27 Mei 2012

Ibu seperti......

Ibu laksana embun pagi..
Yang menyambutku diawal pagi..
menyegarkan seluruh hidupku..
menanamkan semangat di setiap pagi...
Ibu aku merindukanmu...

Ibu, seperti embun pagi..
Kutak bisa menggenggamkan tanganku pada tangannya,
 tak lagi bisa merasakan halusnya belaian tangannya..
Yg bisa kurasa sejuknya hati setiap mengenangnya..
Ibu aku amat merindukanmu...

Ibu laksana matahari..
Sinar paginya menghangatkanku..
Sepanjang hari menyertaiku..
Dikala hampir terbenam aku memandangnya dengan sejuta tabjub..
Ibu aku amat merindukanmu....
 
Ibu seperti bintang di langit..
Selalu menyinariku dalam kegelapan malam..
Selalu menatapku dari kejauhan..
Tapi aku tak pernah bisa merengkuhnya apalagi memeluknya..
Ibu aku rindu padamu...

Katakan dengan Menulis..


Simpanlah saja dalam hatimu
Tak perlu semua diungkapkan
Segala apapun yang kan kau rasakan sendiri
Hanya kau

Perjalanan hidupmu, untukmu
Tak semua orang bisa mengerti
Simpanlah sukamu, Simpanlah dukamu
Simpan rahasiamu
Tak perlu kau katakan semua yang tak perlu kau katakan

( ini adalah potongan sebuah lagu dari Album Dengarkan pada saat tenang, 1997)

atau

Katakan..
Katakan tentang apa yang harus kau katakan
Masih ada ruang untuk berikan senyuman
Katakan padaku, cerita-ceritamu..

(dari album yang sama)

Ini adalah penggalan tulisan dari buku "Celoteh Soleh" yang baru saja dibeli putri keduaku.
Putriku entah kenapa bisa menjadi penggemarnya. Padahal cakep juga tidak.. tapi putriku tak pernah melewatkan acaranya Galau Nite.

Kenapa aku ingin menuliskan ini.. karena aku merasakan sebuah persamaan. Sebenarnya apa yang aku alami dalam hidup ini perlu tidak dituangkan dalam sebuah blog. Katakan atau tak perlu dikatakan. Ceritakan atau tak perlu diceritakan. Aku hanya meyakini dibalik sebuah nama pasti ada sebuah kisah. Kenapa kisah itu tak dibagi kepada banyak orang, sehingga banyak orang yang tak perlu mengalami jika hal itu kurang baik dan mengikutinya jika memang itu baik. Belajar tak berarti harus mengalami.. tapi bisa juga kan belajar dari pengalaman orang lain.

Katakan atau tidak dikatakan.. pilih yang mana.. semua kembali lagi pada pilihan kita masing-masing. Kalau aku ingin bercerita...maka aku akan menulis... yang terpenting itu catatan untuk pribadiku sendiri.. dan jika itu berkenan untuk orang lain.. tentu saja aku amat bersyukur..

Katakan atau tidak dikatakan.. pilih yang mana.. yang terang aku pasti memilih untuk mengatakan dalam bentuk tulisan.. karena seperti kata pepatah yang ditulis dalam buku ini..bahwa..
Ingatan yang paling bagus sekalipun..masih kalah dengan tinta yang paling pucat... atau bahasa kerennya.. The strongest memory is weaker than the palest ink..jadi.. ayo menulislah...

Sabtu, 26 Mei 2012

Ibu Selalu Menyiapkan Semuanya Dengan Baik...

14 Mei.. ini adalah tanggal saat ibu membuatkan acara resepsi pernikahanku. Siang di tanggal ini.. ibu menyiapkan semuanya untuk mengantarku ke gedung Depsos tempat resepsiku diadakan. Tanggal 14 Mei mungkin bukan moment yang baik bagi kami saat itu. Pernikahanku memang diawali dengan banyak perbedaan. Tapi ibu berusaha mengalah untuk menyatukan semua perbedaan. Mengenangnya membuat aku selalu ingin menangis. Banyak hal yang telah aku buat yang mengecewakan ibu. Sekarang di tanggal ini.. ibu meninggalkan aku untuk selamanya.

15 Mei.. ini adalah tanggal saat ibu  19 tahun yang lalu mengantarkan aku untuk menempati sebuah rumah yang baru dibangunnya saat itu.. Ibu selalu menyiapkan dengan baik semua keperluan kami anak-anaknya. Kami amat dimanjakan dengan perhatiannya. Di tanggal yang sama 16 tahun yang lalu ibu juga menguatkan aku untuk memulai mengoperasikan BPR DMG di Cikarang. Ibu mempunyai semangat yang tinggi untuk merealisasikan mimpinya mendirikan BPR menjadi nyata. Ibu menemani kemanapun aku pergi untuk mengurus semua dari pendirian sampai BPR ini bisa beroperasi. Bahkan disaat aku merasa sendiri dan lelah, ibu mendampingi aku ke kantor seharian. Sungguh ibu adalah ibu yang sangat luar biasa untukku untuk kami semua. Ibu telah menyiapkan semuanya dengan baik.

Dan sekarang di tanggal ini.. kami mengantar ibu ke tempat peristirahatannya yang terakhir.. yang juga telah ibu persiapkan sendiri beberapa bulan sebelum kepergiannya... Ibu selalu berusaha untuk tak menjadi beban bagi anak-anaknya. Semuanya telah ibu persiapkan dengan baik. Sebuah tempat dibawah pohon yang rindang yang kami bisa duduk dibawah pohon tersebut.. terhalang sinar matahari tapi tetap merasakan hangatnya matahari pagi..  tepat disebelah pusara bapak.. suami yang dicintainya.. yang selalu dikatakan saat sakitnya.. "ibu sudah ikhlas.. ibu sudah capek.. bapakmu sudah datang menjemput..semua yang rukun ya.." yang membuat kami menitikkan airmata..

Mengenang hampir 2 minggu kepergian ibu...

Sabtu, 12 Mei 2012

IBU - KHALIL GIBRAN


Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dikala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu.
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya.
Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.

~ Khalil Gibran