Biar Disapu Ombak

Biar Disapu Ombak
Lupakan.. lalu semuanya akan selesai...

Rabu, 07 Agustus 2013

Memaafkan Itu Indah

Seringkali kutak mampu bersyukur, gagal menata pikiranku, perasaan-perasaanku dan jauh dari kesabaran, kadang merasa tak bahagia, dan sering merasa gagal membangun hubungan yang saling menghidupkan yang mampu memaafkan dan dimaafkan.

Apakah aku memahami makna maaf yang sebenarnya ?

Mungkin benar aku tersesat dalam pemahaman arti kata maaf yang keliru.
Maaf ternyata bukan untuk kepentingan orang lain.. tapi lebih pada kepentinganku sendiri.
Mengucapkan kata maaf yang sesungguhnya memerlukan kerendahan hati.

Katanya kita hidup saling mencinta. Hakikat cinta sendiri adalah melepaskan ego untuk kebaikan orang yang kita cintai.
Memaafkan adalah memahami orang lain sebagai orang lain dan berfokus pada kebaikan orang lain.
Hal inilh yang membuat cinta identik dengan memaafkan.
Apakah ada cinta yang tanpa maaf.. atau cinta malah membuat kita sulit untuk memaafkan?

Kadang kita memilih melupakan daripada memaafkan.
Tapi semakin kita ingin melupakan.. maka semakin sulit dilupakan

Maafkanlah dan tak perlu dilupakan karena memang sulit dilupakan
tapi ingatlah sebagai  pengalaman yang sudah terjadi dan merupakan bagian dari perjalanan hidup kita, yang ada untuk mendewasakan kita.
Intinya adalah Ikhlas....

Tindakan memaafkan memang tak seindah ucapannya.
Tapi sadarilah bahwa setiap orang pasti ingin melakukan yang terbaik yang dapat dilakukan.
Dan bisa saja dalam melakukannya bersinggungan dengan kepentingan kita,,
Sudah sepantas dan seharusnya kita memaklumi.

Tuntaskanlah maaf selagi kita hidup.
Jangan membawa dendam ke liang kubur.
Ada sesuatu yang dibayar untuk melunasi hutang itu.
Ubah penyesalan menjadi maaf, karena maaf menjadi tak sekedar indah tapi juga menyembuhkan.

Maaf memang tak mengubah masa lalu kita..
tapi yakini ini akan mengubah masa depan kita.
Maaf tak harus membuat kita menjalin hubungan seperti dulu
Dan tak perlu kita merasa bersalah
Karena memang maaf tak bisa mengubah masa yang telah lewat
dan wajar jika kita mengambil jarak agar tak terulang lagi
dan tentu saja kita bebas memilih hubungan yang baru

Tak ada yang perlu dipersalahkan..
Jika kita tetap jauh walau telah saling memaafkan..
Yang terpenting adalah Maaf telah diberikan dengan tulus tanpa pretensi apapun...

Sudah saatnya kita saling memaafkan..
Dimulai dari memaafkan diri senidiri karena itulah yang kita perlukan
Agar hidup kita menjadi menyenangkan, terbebas dari perasaan penuh amarah dan pikiran-pikiran yang penuh kebencian..
Maafkan aku ya...
.

(Coretanku dari Buku Jalan Keluarnya Rudi Tamrin...)



Mari Kita Mulai dengan Memaafkan diri sendiri




Tidak ada pil, minyak, obat, minuman, makanan, kekuatan, ramalan ataupun penguatan
yang adapat mengubah apa yang telah terjadi

Sbagaimana cinta menyinari kegelapan
begitu pula cinta memberikan kehangatan serta kedamaian
ke dalam daerah hitam yang paling kelam
Dan pada dirimu terdapat beberapa daerah kegelapan itu
ini berlaku untuk setiap orang

Memaafkan diri sendiri adalah kunci meraih terang
Memaafkan diri orang lain adalah sangat mulia
namun memaafkan diri sendiri harus dimulai terlebih dahulu..

Aku sudah memaafkan diri ku sendiri
dan aku juga telah memaafkan dirimu setulusnya
memaafkan artinya aku harus melupakan semua ketidakadilan yang telah aku terima

Dengan memaafkan diri ku sendiri dan diriku memaafkan kamu..
aku berharap dirimu juga mampu memaafkan dirimu sendiri dan kelak
mampu untuk memaafkan aku....

KARENA

Yang lemah tidak dapat memaafkan
Memaafkan adalah tanda dari mereka yang kuat
Jika kita terus menerus mempraktekkan "mata ganti mata" dan "gigi ganti gigi",
maka akhirnya
kita akan memiliki dunia yang dipenuhi oleh mereka yang buta dan tidak bergigi
(Mahatma Gandhi)

Pemaafan merupakan respon kita untuk melupakan ketidakadilan yang kita alami
(Anthony Dio Martin)

Memaafkan adalah kekuatan yang luar biasa
Memaafkan adalah tindakan kita yang menolak
untuk menjadi korban dari kebencian dan rasa dendam dalam diri kita
(Anthony Dio Martin)

Pemaafan memang tidak akan mengubah masa lalu kita,
tetapi ia akan memperluas jangkauan masa depan kita.

Maafkan aku.....


(catatanku dari buku ADM "EQM"..darinyalah aku tertegur untuk memaafkan dan ingin memperbanyak ruang kesabaran)


Selasa, 06 Agustus 2013

5% -10% sehari.. Siapa Mau ????

Sebenarnya ini tadi cuman sekedar iseng-iseng saja. Saat makan di Lumba-lumba di kawasan kota tua, aku melihat dari jendela penjaja uang receh sedang menjajakan uangnya. Saat ku membahasnya dengan my baby bungsuku, my baby menjelaskan demikian "Katanya mami kalo menukar di bank itu ribet, ngantri, dan jumlahnya terbatas, kalo di mereka gak ribet n gak pake ngantri..walau harus bayar."

Emang sih ribet.. terbatas dan capek antri..
Akhirnya ... selesai makan.. kuberhentikan mobilku di salah satu penjaja uang. Uang receh yang aku persiapkan untuk diriku sendiri sudah ludes diminta oleh saudara dan teman-temanku, tentu saja tanpa biaya sepeserpun. Aku memerlukan lima ribuan dan dua ribuan untuk parkir dan lain-lain nantinya, tak ada salahnya mencoba untuk menukar sehingga tahu berapa mereka menjual uang receh itu.

"!00.000 jadi bayarnya 110 ribu bu.. "jelasnya. "Semua sama bu.. sepanjang jalan ini sama semuanya, kan kami dapatnya dari BOS..". "Mahal sekali bu.. di diskon deh sedikit.. "pintaku. "Kalo kemarin 100ribu itu jadi 105ribu, kalo sekarang dah gak bisa bu. Dari BOS nya sudah segitu. Akhirnya aku bayar juga jumlah yang diminta.

Mungkin lebih baik bayar daripada buang waktu seperti ini
Lalu aku mulai berhitung.. kantorku setiap minggu mendapat jatah dua kali dari BI. Katakanlah 300 juta aku dapat.. artinya dalam 1 minggu menjelang lebaran bisa mendapatkan keuntungan 30 juta. Ya ampun.. ya ampun keluar dari mulutku.

Penukaran di kantorku aku berikan gratis kepada seluruh nasabah bahkan bukan nasabah. Begitu juga kenalan-kenalan kami jika mereka memerlukan untuk berhari raya. Aku lagi membayangkan seandainya karyawanku tak punya komitmen.. seandainya penukar uang ternyata penjual uang.. olalala apa jadinya... Padahal kami mendapatkannya saja begitu sulit menjelang hari raya. Permintaan kami tak pernah dapat di penuhi BI. Bisa mendapat setengahnya saja sudah bagus. Kami menukarkan tanpa biaya.. sedangkan yang dengan menjual sepertinya mudah mendapatkan.. sepertinya stok uangnya tak ada habis-habisnya. BOS nya begitu pintar memperoleh uang receh. Kami kalah pintar.

Sebenarnya ini salah siapa.. BI yang tidak dapat menyebarkan uang receh sehingga mudah diakses oleh masyarakat, apa salah bank yang tak bisa menjadi tempat penyebaran uang receh.. apa kebutuhan uang receh dan persediaan uang receh tak seimbang, apa kenapa ya.. sehingga setiap hari raya pasti penjual uang receh ini laris manis walau dikenakan biaya 10%. Atau.. ya sudahlah sekali-sekali bagi-bagi rejeki... kan yang nuker juga pada dapat THR...  kalau yang kayak begini ini masuk Riba apa bukan yaaaa.. bunga bank saja disebut riba... gak tahulah jadi pusing...

Hahaahahaha lagian juga ngapain dipikirin... yang nuker bayar 10% aja gak pusing.. yang nyebarin yang gak bisa memenuhi permintaan masyarakat juga kagak pusing...

 http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=55481
http://www.aktual.co/sosial/190312hukumnya-riba-transaksi-tukar-uang-receh-menjelang-lebaran





Kuingin Melepasnya dengan Rela

Hai Blog... sudah lama ya aku tidak bercerita-cerita padamu. Jadwalku memang sedang padat kemarin-kemarin. Aku harus ke Tidung menemani putri sulungku, pekerjaan di kantor yang padat karena Renovasi dan banyaknya permintaan kredit.. dan juga karena Aku harus ke Jogja menemani putri cantikku yang diterima di TekKim UGM. Sebenarnya putriku itu juga diterima di TekKim UI tapi putriku tetap meminta untuk diijinkan  ke UGM. Sebenarnya aku sih kurang rela tapi ya sudahlah.. biarlah putriku melangkahkan kaki sesuai keinginannya. "Kenapa mami tidak memaksaku di UI, kalau mami paksa aku pasti menurut", begitu pernah putriku berkata. Ah.. aku tak pernah mau memaksakan mimpiku pada anak-anakku.. anakku punya mimpi sendiri, biarlah ia yang memilihnya. 

Aku tak mau membuat kesalahan untuk kedua kalinya. Dulu putriku yang pertama aku tahan sehingga tak jadi berangkat ke Newyork, padahal ia sudah diterima di FIT. Setiap bicara tentang mimpinya aku seperti orang yang paling bersalah dimuka bumi ini. Aku yakin suatu saat putriku akan terbang ke Newyork dan yang tinggal dirumah hanya aku, Yo dan bungsuku My Baby. "Aku akan kesepian tanpa Tessa.. aku mau nyusul Tessa ke Jogja.. aku mau masuk kedokteran di UGM," begitu kata My Baby....ah benerkan..semua akan pergi meninggalkan aku dan Yo.. mereka akan mengejar mimpi-mimpi mereka. 
dengan jaket UGM... cantiknya

Anak-anakku bukanlah pemimpi yang hanya bermimpi. Setiap langkahnya dipikirkan masak-masak. Dari kelas 1 SMA putri cantikku sudah menentukan tempat kuliahnya di Jogja. "Mami.nanti aku mau kuliah di UGM.. aku suka sekali melihat kampusnya.. suasananya.. dan disana kan biaya hidup tidak mahal.." Saat itu aku menganggapnya sepele..ah paling hanya keinginan sekejab.. mana berani putriku pergi tanpa aku.. mana berani putriku tidur sendiri.. mana berani dia berada di kota yang tak jelas arah untuk dirinya. "Mami aku mau masuk Teknik Kimia.. kalau Kedokteran rasanya terlalu lama dan aku tak terlalu yakin nanti kedepannya.. rasanya agak sulit. Aku ingin yang cepat bekerja.."begitu pernah putriku berkata. Lagi-lagi kupikir..ah masuk fakultas negeri itu kan untung-untungan.. belum tentu nanti akhirnya masuk kesana.. karena itu aku selalu takut jika mimpinya tak jadi kenyataan. Tapi putriku memang tak seperti aku. Setiap keinginanya pasti dipertanggungjawabkan dengan baik. Aku sampai kadang takut dengan semangatnya yang terlalu menyala-nyala.. aku takut putriku kecewa. Tapi ternyata dia mampu membuktikannya.. bahwa putriku serius dengan pilihannya.
"Aku sudah mantap di UGM mami.." katanya mengambil keputusan. Aku hanya mengingatkan bahwa keputusannya mengikat sampai lima tahun kedepan. "empat tahun mami..terlalu lama lima tahun" protesnya.. "ya.. apapun yang terjadi lancar atau tidak lancar..mengikat sampai lima tahun..kita berharap semua baik-baik dan lancar..".

Akhirnya kami berburu kost di Jogjakarta. Semua jalan kami telusuri untuk mendapatkan kost yang sesuai untuk putriku. Kucoba untuk berjalan kaki, kucoba untuk naik ojek. Kuteliti satu persatu apakah dekat fotocopy, laundry, penjual makanan, mart, pangkalan ojek dan halte bis.
 
Sekarang bulan Agustus berjalan satu demi satu harinya. Makin mendekati tanggal 20 makin aku gelisah. Kenapa ya aku tak memaksakan saja kehendakku agar dia di UI saja..kadang penyesalan itu muncul. Saat tidur sering ku menatapnya.. badannya yang kurus karena pikirannya hanya tertuju pada mimpinya.. karena kegelisahannya yang tak lulus jalur undangan. "Aku siswa terbaik di sekolahku.. tapi aku tak masuk jalur undangan.. bagaimana kalau aku tak lulus juga nanti.. pasti aku dan sekolahku amat malu.." katanya sambil berurai air mata. "Aku lebih baik tidak jadi siswa terbaik saja mami..tapi aku lulus.." Ahhh.. aku juga sedih luar biasa dengan kegalauannya ini. Jantungku juga ikut berdetak-detak tak karuan. Sekarang semuanya sudah menjadi nyata.. dan aku yang makin gelisah..

Di pesawat saat perjalanan pulang aku melihatnya putriku makin mantap dengan pilihannya. Segudang rencana ia ceritakan padaku termasuk keinginannya untuk mendapatkan beasiswa.  Senang hatiku mendengarnya.
 
"Ini adalah Awal Tessa.. bukan akhir perjuangan..Perjalanan mimpimu sudah dibukakan Tuhan.. sekarang kakimu akan mulai melangkah.. Mami yakin ... Komitmenmu.. tekadmu.. niatmu.. janjimu untuk selalu di jalan Tuhan..akan membuat mimpi ini semakin nyata..."

Ohhh..kegelisahan pergilah.... aku ingin melepasnya dengan rela agar putriku juga tak gelisah nanti disana...