Biar Disapu Ombak

Biar Disapu Ombak
Lupakan.. lalu semuanya akan selesai...

Sabtu, 02 Maret 2013

Bukan Rejekiku dan dia...

Hallo Bloggy apa kabar.. 
Hari ini aku mencoba memperdalam sesuatu hal. Walau rasanya setelah duduk di kelas kepalaku rasanya jadi pusing tujuh keliling. Datang terlambat. Novel Agatha Christie yang belum selesai aku baca. Menambah lengkap rasa tidak siapku untuk duduk di kelas hari ini.
Baru duduk beberapa menit sudah mendapat tugas untuk mencari 3 orang yang mau menuliskan sesuatu untukku. Hohoho.. kemana ya harus kucari.

Akhirnya sambil berpikir sekali dayung dua pulau terlampui. Aku harus ke ATM untuk mengambil uang dan mencari 3 malaikat penolongku. Pergilah aku ke ATM dengan planning akan meminta tulisan kepada orang pertama yang aku temui di luar halaman hotel.
Ternyata penjual serbet atau lap yang aku temui pertama kali.

Awalnya aku jujur mengatakan aku sedang belajar dan minta pertolongan agar dia mau berbaik hati menulis sedikit saja untukku. Tapi tak mempan juga membujuknya. Akhirnya aku ajak berbicara soal impiannya. "Saya sebenarnya gak suka usaha keliling seperti ini.."katanya sedikit kesal. Lalu bapak maunya usaha apa. "Saya gak punya modal..kalo saya punya modal apa juga gak gampang". Oh yaaaa... "Ok..jadi kalo bapak punya modal katakanlah sekarang ada uang di depan bapak.. bapak mau usaha apa", pancingku. "Dagang"jawabnya mantap. OK..dagang apa.. begitul aku kejar. "Ya dagang.. punya lapak.. "sahutnya. Ok dagang punya lapak.. tapi bapak mau dagang apa.. Nah mulai dia mengernyit-ngernyitkan alisnya, "dagang kelontong" jawabnya.Well.. apa sih yang dimaksud kelontong itu.. bagaimana jika bapak tuliskan disini nama bapak, alamat, no Hp, dan keinginan bapak jika mendapatkan modal dari bank..pintaku. 

Dia menatapku.. "memang ibu siapa?" tanyanya curiga. Yaaaahhh.. dari tadi juga sudah dijelaskan..aku ini mau minta tolong dia mau menuliskan sesuatu untukku. Weelll dengan sedikit sombong aku jawab.."saya orang bank..saya bisa kasih modal bapak..berapa bapak memerlukan modal..??" Dia menyahut sepuluh juta dengan mantap. Nah tuliskan disini... bagaimana.. pintaku lagi. Mulailah terjadi perdebatan.. dia tak bisa menulis lah.. dia pusing lah.. dia nulisnya jelek lah.. plussss ditambah seseorang berteriak.."woooiii tulisannya mau dibaca tu..nasibnya buruk apa jelek..." Makinlah ketakutan penjual serbet itu.. dan langsung kabur..."lain kali aja deh bu..."... Hmmmm emang kalau bukan rejeki ..ya begini ini.. bukan rejeki dia dan juga bukan rejeki ku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar