Mendengar kata Wakatobi pasti kita
langsung membayangkan bagaimana indahnya menyelam di surga bawah laut. Wakatobi
mempunyai keindahan dan kekayaan alam yang dapat disejajarkan dengan Raja Ampat
Papua dan Bunaken Menado Sulawesi Utara. Wakatobi adalah singkatan dari empat
pulau utama yang ada di Kabupaten Wakatobi yaitu Pulau Wangi-wangi, Kaledupa,
Tomia dan Binongko. Wakatobi telah terkenal sampai mancanegara, banyak
wisatawan asing yang rela menguras koceknya hanya untuk melihat surga bawah
laut ini. Tentunya kita sebagai warga Negara Indonesia pemilik surga ini, wajib
mengunjungi tempat ini. Bahkan tim ekspedisi Wallacea Inggris sudah menemukan
750 bunga karang atau koral dari 850 total jenis koral yang tersebar di seluruh
dunia pada tahun 1995.
Kata
surga bawah laut yang disematkan untuk Wakatobi adalah sangat pas, karena
dibawah laut Wakatobi kita bisa menemui banyak spesies langka, ada 93 jenis
spesies ikan dan salah satunya adalah ikan pari manta yang berukuran raksasa, tempat tinggal penyu lekang, penyu sisik dan
penyu tempayan, tempat ini juga dipenuhi
beraneka ragam terumbu karang dan biota laut yang menduduki posisi tertinggi
dari konversi laut Indonesia. Wisata
laut ini sangat luas 1,39 juta hektar dan telah ditetapkan sebagai Taman
Nasional Wakatobi. Konon katanya Wakatobi setiap bulan November mendapatkan
tamu setia bernama Physeter macrocephalus alias ikan paus sperma.
Karena pada bulan tersebut belahan bumi lain membeku, sehingga membuat, air
laut Wakatobi relative lebih hangat di bandingkan laut lainnya. Bagi
yang takut menyelam tak kan menyesal pergi ke Wakatobi, kita akan terpesona
dengan keindahan pantainya. Pintu surga Wakatobi juga amat indah. Selain
mata yang terpuaskan, perut kita pun juga bakal terpuaskan disini. Wiskul di
Wakatobi hukumnya wajib. Menu makanan lautnya dijamin masih segar. Kita bisa
menikmati makanan khas Wakatobi.
Untuk
ke Wakatobi cukup menempuh waktu 30 menit penerbangan dari Kendari dengan
pesawat baling-baling. Namun sayang penerbangan hanya ada satu kali dalam satu
hari. Ada beberapa cara untuk sampai di Wakatobi bisa melalui penerbangan dari
Makasar ke Bandara Matohora di Wangi-wangi atau bisa juga menggunakan kapal
laut dengan rute Kendari- Bau-bau – Wanci dan Kendari – Wanci . Wanci atau
Pulau Wangi-wangi adalah pintu gerbang utama untuk masuk Taman Nasional
Wakatobi, dari sini kita bisa gunakan speed boat atau kapal kayu untuk
menjenguk indahnya Pulau Kaledupa, Tomia dan Binongko. Selain itu ada juga
pantai yang indah, seperti Pantai Molii Sahatu, Pantai Sousu, Pantai Waha,
Pantai Hoga, Pantai Sombano, Pantai Peropa, Pantai Huntete, Pantai Soha, Pantai
Onemobaa, Pantai Palahidu, serta masih banyak lagi pantai indah lainnya di
Wakatobi.
Tak perlu kuatir dengan penginapan
di Wakatobi, banyak resort yang mewah disini, harganyapun bervariasi dari
ratusan ribu sampai jutaan permalamnya. Yang terkenal salah satunya Patuno
Resort yang terletak di Wangi-wangi sehingga dari Bandara kita cukup berkendara
mobil saja, harga disini masih bersahabat untuk wisatawan lokal macam kita,
tapi jangan salah, Patuno Resort pun mendapat banyak pujian di tripadvisor.
Resort ini bergaya tropis dan terletak pas di bibir Pantai..wow..amazing.
Resort yang menyenangkan, menenangkan dan bisa menjadi tempat untuk melarikan
diri sementara dari keramaian dan kepusingan karena NPL. Atau jika ingin
benar-benar menguras kantong, kita bisa juga menginap di Wakatobi Dive Resort yang mendapat banyak pujian dari wisatawan di tripadvisor harganya berkisar antara US$
290 sampai US$ 1.550, disini kita juga bisa mencharter Yacth dengan harga US$
3.835. Dan satu lagi yang menarik dari Wakatobi adalah kita lebih mudah untuk
menjumpai lumba-lumba / dolphin..namun ada yang bilang juga katanya tergantung
amal dan perbuatan. Bagaimana, menarik bukan? Yuk lihat Surga bawah laut untuk menenangkan
pikiran sejenak.. setelah itu kita akan fresh dan semangat kembali untuk
menghentikan hujan NPL. (astit)
Foto-foto koleksi pribadi dan dari website Patuno Resort.
Foto-foto koleksi pribadi dan dari website Patuno Resort.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar