Biar Disapu Ombak

Biar Disapu Ombak
Lupakan.. lalu semuanya akan selesai...

Rabu, 21 September 2011

Aku ingin tahu apa itu DSA Trombolisis


Kepada Yth.Bp. Fritz

Sebelumnya saya mohon maaf karena email ini telah mengganggu waktu bapak.
Email ini saya kirimkan karena saya mencari di google mengenai DSA Trombolisis, dan saya membaca tulisan Bapak mengenai DSA. Namun karena saya orang awam saya kurang memahami arti DSA Tombolisis.

Suami saya menderita stroke sejak 6 Februari 2009, pembuluh darahnya pecah dan terpaksa dilakukan pembukaan batok kepala untuk dikeluarkan darahnya dan 3 bulan kemudian batok aslinya telah dipasang kembali. Suami saya di vonis Avasia Global oleh dokter yang merawat. Kehilangan kemampuan berbahasa begitu yang saya tangkap di google. Saat ini suami saya sudah mengerti bahasa kami, namun belum bisa mengkomunikasikan apa yang ada diisi kepalanya. Nama kami pun kadang masih tertukar-tukar.

Kemarin seorang teman memberitahu saya bahwa saya dapat melakukan DSA di dokter Terawan di RSPAD. Saya sudah konsultasi kesana, dan mendapat penjelasan. Namun sebagai orang awam saya ingin mengetahuinya lagi dari pihak lain, tidak hanya dari dokter. Sudah banyak yang berhasil yang ditangani disini. Ada rasa ingin tahu saya apakah benar DSA trombolisis ini hanya perlu dilakukan sekali saja? apakah nanti perlu dilakukan lagi? mengingat biaya-biaya juga harus kami pertimbangkan dan persiapkan. Apakah benar tidak ada efek samping. Secara awam dr. Terawan sudah menjelaskan kepada saya bahwa berdasarkan hasil MRI ada spt genangan pulau bewarna hitam itu artinya sudah mati tidak bisa diapa2kan lagi, dan dipinggir-pinggirnya masih bisa untuk diaktifkan kembali dengan proses DSA, dan diharapkan akan ada kemajuan. Suami saya yang terkena adalah otak kiri sehingga lumpuh sebelah kanan.

Besar harapan saya, bapak berkenan membantu saya untuk menjelaskan DSA dalam bahasa yang dimengerti oleh kami orang awam, karena saya yakin bapak adalah orang yang paling tepat untuk menjawab kegelisahan saya tentang DSA. Saya kuatir nanti saya tidak bisa melanjutkan DSA karena keterbatasan biaya, dan saya juga kuatir jika ada efek samping yang tidak pernah saya duga. Saya ingin suami saya menjalani proses DSA trombolisis, tapi saya ingin tahu lebih banyak dahulu agar saya tidak menyesal dikemudian hari karena tidak mampu melanjutkan atau karena tak paham mengenai efek samping.

Terima kasih atas waktu bapak untuk membaca email saya. Hanya Tuhan yang bisa membalas budi baik bapak.
Kiranya Tuhan memberkati kita semua.

Salam hormat,
Riwandari J.

Begitulah surat yang aku kirimkan pada seseorang yang menulis di blognya tentang intervensi Radiologi. Bukan aku tidak mempercayai penjelasan dari dokter Terawan dan dr Daniel, tapi mencari penjelasan kepada orang yang berbeda menurutku bukan merupakan hal yang salah. Semakin kita banyak mendapatkan informasi maka semakin kita dapat menerima jika nanti terjadi sesuatu yang tak diharapkan..karena kita sudah mempertimbangkan semuanya dengan matang. DSA Trombolisis adalah sesuatu yang baru untuk aku, searching di google pun tak bisa mendapatkan informasi yang banyak, hanya blog miliknya lah yang menuliskan mengenai intervensi radiologi.

Aku bersyukur karena malam ini telah mendapat balasan dari beliau yang isinya..
Dengan senang hati saya akan menerangkan kepada anda, mungkin via telp lebih baik, silahkan telp saya besok pagi jam 8-9 di no xxxx, akan saya terangkan semua yang ingin anda ketahui, trims.

Fz

Rasanya lega sekali telah mendapat balasan. Tentu saja kesempatan itu tak akan aku sia-siakan. Terima kasih Bapa.

6 komentar:

  1. Asti, pls japri ke saya dong tentang jawaban yang kamu terima....
    Suami saya terkena serangan stroke (ischemic) thn 2004, dan sekarang menderitankesulitan bicara dan kelumpuhan tangan kanan nya...
    My email : awandae@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa kabar mbak Erna, mohon maaf saya bukan tak ingin menjawab, tapi saya jarang sekali melihat2 komentar yang ada di blog saya. Jawaban dari dokter Fritz waktu itu adalah, karena suami saya terkena pecah pembuluh darah, maka sebaiknya jangan dilakukan brain wash. Sehingga saya smp sekarang belum melakukannya. Suami saya saat ini juga masih avasia (kehilangan kemampuan berbicara) tp sudah tdk global. Karena dia sudah mengerti apa yang kami bicarakan, hanya dia yang kesulitan untuk mengungkapkan apa yang ingin disampaikannya. Demikian mbak yang bisa saya sampaikan. Terima kasih.

      Hapus
  2. Silahkan baca blog ini, tentang "Brain Wash" pada stroke, benarkah bermanfaat ?

    http://neurointervensi.blogspot.com/2011/09/stroke-cuci-otak-la-brain-wash.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ya mas Ahsan. Maaf saya baru balas.

      Hapus
  3. Asti.. Mohon bisa berbagi ttg jawaban dari dr. Terawan... saya terkena stroke 16 bulan yg lalu krn hipertensi & kolesterol...Sampai skr fungsi gerak tangan & kaki kanan blm pulih.. Email saya : andreas.bramantyo@gmail.com atau ab_mio&yahoo.com

    BalasHapus
  4. Apa kabar pak, maaf saya baru membalas. Menurut dokter Terawan dengan kondisi suami saya saat itu (masih blm bisa menggerakkan tangan dan kaki kanan, dan avasia karena pecah pembuluh darah dan operasi) bisa dilakukan brainwash. Tapi suami saya stroke 2009 dan saya baru ke dr terawan di 2011. Namun setelah mencari informasi ke beberapa dokter, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melakukan brainwash. Demikian pak yang dapat saya sampaikan. Terima kasih. Mhn maaf ya pak saya baru menjawab.

    BalasHapus