Aku tahu dia mengikutiku.. aku menghentikan langkahku. Dia berhenti tepat didepanku. Dia hanya terdiam dan memandangku lekat. Kubuang tatapan matanya. Tatapan mata yang membuatku tak pernah memaafkan kebodohanku sendiri. Aku membalikkan badan dan melangkah ke arah yang berbeda. Aku bukan lagi aku yang dulu, yang bodoh yang bisa dia permainkan seenaknya. "Sekali ini saja,"desisnya, entah kemana suara ancamannya pergi. Aku membalikkan badan dan menatapnya tajam. Lagi-lagi mata itu mampu membuatku luluh. Cepat kualihkan mataku. "Aku tak pernah bisa memaafkan semua kebodohanku.. sampai saat ini.. Aku harap kamu masih punya hati untuk menyesali kenapa sanggup membodohi aku yang bodoh ini.." Entah kenapa kalimat itu berhasil keluar dari mulutku setelah bertahun-tahun kusimpan sendiri dalam benakku. Aku bergegas pergi meninggalkannya yang terdiam. Dia memang hanya bisa diam dan bicara sepatah-patah. Tak pernah lebih dari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar