Masih aku ingat saat aku diberikan tugas oleh pak Bayu untuk mencari satu orang yang mau dibaca tulisan tangannya. Saat aku mendengar dia menugaskan seperti itu, ingin rasanya aku lari saja dari pelatihan ini. Yaaa rasanya mencari orang yang mau diganggu dihotel ini dan mau diketahui masalahnya dan kepribadiannya dengan suka rela .. mana mungkin ada yang mau.
Tapi demi martabat dan nama baik yaaa dengan amat sangat terpaksa aku cari juga orang yang mau dibaca-baca tulisan tangannya.
Akhirnya langkahku berhenti di resepsonis. Ada seorang petugas pria yang berbadan tegap dan jangkung yang berdiri disana. Tampan menurut ukuranku. Dan ternyata tak berkeberatan untuk dibaca tulisannya bahkan begitu antusias..
Dengan senang hati dia menuliskan apa yang aku minta. Menuruti semua perintahku. Sedang kan aku sibuk mereka-reka apa arti dibalik tulisan tangannya. Mau mati saja rasanyaaaaaa. Sepertinya semua isi buku yang sudah aku baca dan semua yang telah dijelaskan oleh pak Bayu hilang lenyap tanpa bekas..
Kucerna satu persatu tulisannya. Aku bahas satu persatu berdasarkan yang aku ingat lebih dahulu. Pertama-tama tanda tangannya. Mas pasti lebih suka dipanggil dengan nama belakang yaaa.. "loh kok ibu tahu..." nahhh kalimat ini sedikit memberi semangat. Kok nametagnya pake nama yang didepan mas... kan mas sukanya dipanggil dengan nama belakang. Mas nya tersenyum..amat manis.. hahaha..aku jadi cuci mata.. cakep-cakep kok gak jadi model saja sih mas...
"Habis dari awal kerja temen-temen sudah terlanjur manggil nama depan sih bu.. jadi susah mau ganti nama belakang..".
Mas ini mesti tanda tangan dari remaja belum pernah ganti ya... "loh kok ibu tahu..." hahaha bahagia rasanya kalau dijawab begitu. Rasanya aku sedang jadi mama Loren. Mulailah dia bercerita soal tanda tangannya yang berbintang itu. Jadi dia yang banyak curhat.. aku mendengarkan baik-baik dan menyimak. "Saya pengen ganti tanda tangan bu...kasih saran dong gimana baiknya..."... gleg gleg gleg.. aku mau ganti tanda tangan aja sampai sekarang gak jadi-jadi..masih mencari dan mencari.. mana yang terbaik. Akhirnya berdasarkan jurus-jurus yang sudah dipelajari dan tersangkut dikepala aku menjelaskan kepada mas yang tampan ini. Dia mengangguk-angguk tanda setuju. Mudah-mudahan gak ada yang salah ya mas... maklum mas masih belajar.
Kemudian kulihat huruf d nya.. mas ini pasti perasaan nya sehalus kulit wajahnya.. hahaha.. mata ini kayaknya perlu disekolahin juga.. Lagi-lagi dia mengangguk-angguk dan curhat sendiri. Haduh senengnya kalau dapat klien seperti ini.
Kemudian dengan perlahan aku menanyakan apakah ada masalah dalam kehidupan keluarganya.. dengan ayah atau pasangan.. karena terbaca demikian di tulisannya.. "saya sedang dalam proses cerai bu.." Haduh rasanya kalau bisa aku pengen udahan saja... rasanya gak tega mengudak-ngudak perasaan dan persoalannya.
"Bu..saya ingin mengubah tulisan saya.. supaya saya tidak sensitif dan supaya tidak terbaca kalau saya sedang punya masalah perceraian..."katanya lagi. Begini mas.. kita bisa kok mencoba mengubah tulisan kita kalau kita punya kemauan, memang agak susah karena semua keluar dari alam bawah sadar kita.. tapi coba mas bandingkan ya tulisan saat pacaran, pengantin baru, dan saat
sekarang dan nanti setelah proses perceraian selesai ya.. kataku sedikit
sok tahu.. dari mana juga tu kalimat sampe bisa keluar.
Terus terang.. aku amat takut kalau salah bicara... dengan alasan sudah saatnya balik lagi ke tempat pelatihan aku meninggalkannya setelah mengucapkan terima kasih dan mendoakan semoga kedepan semuanya lebih baik. Aku salut padanya.. yang mau dengan kesadaran sendiri untuk melakukan perubahan.
Benar-benar tugas yang sulit.. lebih baik aku diminta untuk menawarkan kredit tabungan atau deposito saja daripada mendapatkan tugas seperti ini. Bukan apa-apa.. ilmumu ku masih rendah sekali..dan blank..
Di lift aku merenung-renung sendiri.. kenapa kok bisa pas ya..apakah ini kebetulan... atau memang benar tulisan tangan kita itu adalah dunia yang penuh kejujuran...