yang saya baca, yang saya amati, yang saya alami, yang saya rasakan, yang saya pelajari, yang saya khayalkan, yang saya renungkan, yang saya perdebatkan, yang saya imajinasikan..... yang saya ceritakan untuk menginspirasi...
Sabtu, 28 Januari 2012
Biar Nanti Waktu yang Berbicara....
Awalnya aku ingin menghindar dan tak menghadiri undangannya. Namun keberanianku tak cukup ada untuk mengecewakannya. Dia adalah sosok yang harus aku hormati karena aku tahu dia juga menghormati kami. Dengan niat membangun persahabatan yang tulus dan juga dengan niat baik untuk menyelesaikan semua kekisruhan ini, akhirnya aku..mungkin tepatnya kami.. hadir memenuhi undangannya.
Sebenarnya aku tak yakin apakah pertemuan ini akan menghasilkan hal-hal yang positip. Menurut aku pertemuan 2 kubu ini pasti akan diisi dengan debat kusir apalagi dari pihak yang merasa ini adalah miliknya tanpa pernah mau mengingat bahwa ini semua bisa ada bukan karena dirinya seorang tapi karena dukungan dari banyak orang.
Saat kami berbincang-bincang dengan dia..semua terbangun dengan suasana yang penuh canda dan persahabatan. Ku akui dia memang orang yang sungguh-sungguh baik..bukan pribadi yang pura-pura baik. Walau kami sering bertemu, tapi semuanya hanya sepintas-pintas saja. Tak pernah kami punya kesempatan untuk berbicara hanya dengan dia. Selalu ada orang lain. Walau dia sering menghubungi kami lewat telepon tapi kami juga tak akan pernah bisa seterbuka ini.
Semua hal yang selama ini menjadi tanda tanya di kepala kami, semua hal yang selama ini menjadi uneg-uneg kami..kami keluarkan semua dengan terbuka..tanpa harus menyinggung perasaannya. Dia pun menanggapinya dengan positif.. Baru lah kami tahu siapa dirinya sebenarnya. Sepertinya selama ini kami telah salah menduga. Kami pikir dia adalah sebuah pribadi yang mudah disuruh-suruh oleh orang yang mempunyai power kuat tanpa pernah bisa menyaring mana yang baik mana yang tidak. Pertemuan kemarin memang sedikit melegakan kami.
Namun pertemuan malam hari belum seperti yang kami harapkan. Nuansa pemaksaan kehendak dari pribadi-pribadi tertentu masih nampak terasa. Tapi biarlah.. kami serahkan hasilnya semua kepada mereka yang berpribadi-pribadi memaksakan kehendak. Silahkan saja mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Kalau menurut mereka itu memang dianggap sudah sesuai mekanisme hukum yang berlaku.. sudah bisa diterima oleh banyak orang. Biarlah waktu saja nanti yang berbicara..
Prinsip kami tetap satu.. kembali pada mekanisme yang berlaku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar