yang saya baca, yang saya amati, yang saya alami, yang saya rasakan, yang saya pelajari, yang saya khayalkan, yang saya renungkan, yang saya perdebatkan, yang saya imajinasikan..... yang saya ceritakan untuk menginspirasi...
Sabtu, 31 Desember 2011
Kecil itu biasanya masih indah...
Awalnya malas sekali hadir di rapat ini.. tapi karena semua yang hadir adalah nasabah BPR ku mau tak mau aku paksakan untuk bisa hadir. Sebenarnya di asosiasi ini aku bukan siapa-siapa, pengurus bukan, hanya anggota biasa saja. Tapi semua teman-teman di Asosiasi ini selalu melibatkan aku dalam aktifitasnya.
Ternyata hari ini adalah perubahan pengurus baru di asosiasi ini. Yang jelas semuanya berbeda. Pemilihan ketua disini semuanya aklamasi saja.. tongkat estafet dengan mudah diberikan ke penerima kuasa berikutnya. Tanpa adanya unsur-unsur politis. Tanpa ada ketakutan kehilangan power. Semua baik-baik saja. Amat berbeda dengan asosiasi ku yang satunya. Yang menimbulkan depresi dalam kehidupanku,
Bukan berarti di Asosiasi ini tidak ada bisik-bisik tetangga, tak ada beda pendapat, ataupun like dan dislike. Semua ada. Tapi kebersamaan mengalahkan segalanya. keputusan bukan berarti langsung mudah dijalankan.. tidak juga. Kata ketua adalah mantera paling manjur juga tidak. Tapi semuanya dapat berjalan dengan baik tanpa harus kehilangan persahabatan.
Bicara blak-blakan adalah hal yang lumrah di sini. Berdebat juga biasa. Ketua, pengurus atau anggota tersinggung juga biasa. Tapi memang tidak ingin ribut. Setelah itu ya sudah. Tak berlanjut. Ketua berkata A tak berarti anggota setuju. Ketua pun tak memaksa. Dia hanya menjalankan saja apa yang dia putuskan sekedar memberi contoh. Toh akhirnya anggota tahu tanpa persatuan sulit melakukan negosiasi dan mendapat harga yang diinginkan. Akhirnya anggota satu persatu mengikuti sang ketua.
Memang asosiasi ini masih kecil. Tak juga berarti asosiasi ini baik dalam segala hal. Yang jelas dengan segala keterbatasan mereka baik dalam bidang pendidikan dan manajemen.. tapi mereka masih bisa menghargai pendapat orang lain. Mereka masih bisa diajak untuk mencapai satu tujuan. Kegiatan memang belum ada.. semua pemikiran masih tertuju pada berjuang untuk bertahan hidup diantara gimpitan persaingan. Yang jelas tanpa uang iuran.. asosiasi ini masih bisa bertahan hidup.. walau kadang seperti ada dan tiada..
Kututup tahun 2011 penuh syukur..
Lembar kisah tahun 2011 kututup satu persatu..
Kubersyukur untuk kasih Tuhan yg amat besar untuk ku.. sekelam apapun kehidupanku.. KasihNya tak kan muat kulukiskan di langit luas ataupun ku torehkan di samudera luas.
Kubersyukur untuk cinta ibu sepanjang perjalanan hidupku,, dekapan ibu yg hangat, tutur ibu yg menguatkan..
Kuberyukur untuk Yo dengan segala keterbatasannya ia selalu ingin membuatku tersenyum dan tertawa. Sentuhan tangannya saat kududuk terdiam.. Belaian lembutnya saat aku terisak.
Kubersyukur untuk tiga malaikat kecilku.. Yg membuat hidupku penuh cahaya..penuh tawa..penuh semangat..
Kubersyukur untuk impian-impian besarnya walau mereak tahu segala keterbatasanku.. Kubahagia mereka berani bermimpi dan menggugahku untuk juga berani bermimpi besar untuk diriku sendiri.
Kubersyukur untuk kakak dan adikku.. Yg menutup segala kelemahanku.. Yg memompa semangatku...
Kubersyukur untuk kesehatanku.. tubuh yang kuat.. rasa lelah yang mampu kuhalau.. demi Yo dan demi ketiga malaikat kecilku...
Kubersyukur untuk mbak di rumah.. Yg sabar dgn lampiasan emosiku..yang membantuku menyelesaikan semua urusan di rumah.
Kubersyukur untuk seluruh rekan kerjaku.. menjadi satu tim untuk mencapai tujuan.. walau tahun ini belum seperti yang diharapkan. namun kuyakin tahun depan akan lebih baik.
Kubersyukur untuk sahabat-sahabatku.. sahabat yang ada disekelilingku..yang nyata dan di dunia maya.. Semua perkataan dan tulisannya mampu menguatkanku disaat lemah.
Kubersyukur untuk celaan dan cemooh..karena aku belajar untuk menghargai orang lain dan tergerak untuk memperbaiki banyak hal.
Kubersyukur untuk semua kegagalan, yang mengajarkan ku untuk bersabar dan ikhlas, serta tak menyerah.
Kubersyukur untuk semua kesempatan.. untuk siapapun yang memberikan kesempatan.. kiranya mereka tak kecewa dengan apresiasiku atas kesempatan tersebut.
Kubersyukur diberi kesempatan untuk berarti bagi orang lain.. hidupku tak akan berarti jika tak punya arti untuk orang lain.
Lihat begitu banyak yang bisa kutuliskan tentang rasa syukur.. ini belum semua.. bisa saja ada yang saat ini sembunyi dalam pikiranku sehingga tak terungkap.
Lalu masihkan takut bermimpi... masihkan menyesali cemooh... masihkah terdiam menunggu saat baik atau saat tepat...
Kuyakin ku harus bergerak sekarang.. melompat sekarang... setinggi yang aku bisa.. raih mimpi ....raih bintang.
Walau lompatan bisa membuatku jatuh.. tapi kuyakin banyak yang akan menopangku..
Terima kasih Tuhan untuk perjalanan yang indah sepanjang 2011..
Senin, 26 Desember 2011
The Billionaire.. Proses sebuah keberhasilan...
Hari ini kami sekeluarga menyempatkan diri untuk menonton film The Billionaire. Bahkan putri sulungku telah menonton sebelumnya tetap ingin menonton kembali film ini. Ingin aku menuliskan sinopsisnya, tapi ternyata sudah banyak yang menuliskannya bahkan lebih baik daripada aku. Jadi lebih baik kita membaca bersama-sama saja sinopsis yang telah ditulis dalam alamat website dibawah ini.
Sinopsis singkatnya demikian :
“Saat usia 16, dia adalah pencandu game online. Saat usia 17, ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang. Saat usia 18, keluarganya bangkrut dan meninggalkan hutang sebesar 40 juta Baht. Saat usia 19, dia menciptakan cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yang dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand. Kini, di usia 26, ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf. Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.”
Komentar ku sederhana saja.. bagus..menarik..menginspirasi kita untuk sukses dan bekerja keras, mau belajar pada orang banyak, mau belajar dari kesalahan, jujur, tidak menyuap, dan bertanggung jawab untuk memperbaiki semua kesalahan. Mencoba dan mencoba sampai tetes darah yang penghabisan, bersedia dikritik dan memperbaiki diri untuk mejadi lebih baik. Mempunyai keyakinan yang tinggi. Jika kita yakin untuk sukses..pasti kita sukses.
Dalam film ini juga banyak kalimat yang menggugah kita untuk memperbaiki banyak hal. Misalnya soal keran yang baik itu yang menggunakan injakan kaki sehingga tangan tetap steril setelah mencuci, soal kemasan yang baik, juga petuah-petuah soal keyakinan untuk sukses dan strategi bagaimana mengembangkan jaringan.
Film ini bukan tanpa percintaan. Ada nuansa romantis..tapi bukan berarti harus diidentikkan dengan peluk dan cium. Pelukan hanya terjadi saat TOP menangis tak kuat menanggung semua yang dialaminya. Dan air mata juga menetes saat TOP meminta Lin meninggalkannya karena kondisinya tak lagi seperti dulu. Dia merasa Lin tak pernah mempercayainya dan ia merasa tak pantas untuk Lin.
Terpuruk dalam cinta tak membuat TOP lemah. Dia mampu bangkit membereskan semua masalahnya bahkan tak kala bertemu Lin menggandeng seorang pria TOP juga tak menjadi cengeng apalagi lemah.
TOP memang TOP.. diusia 26 tahun telah menjadi seorang Billionaire. TOP yang asli adalah seorang yang cakap dan menawan..smart, santun dan sayang pada kedua orang tuanya .. benar-benar gambaran seorang pria yang pantas untuk dikagumi oleh semua ibu-ibu dan wanita muda.
Aku teringat saat ku berusia 19 tahun. Terpikir pun tidak untuk berwirausaha. Nyaman dengan fasilitas yang diberikan orang tua. Pekerjaan utama adalah belajar dan happy-happy bersama teman..jalan ke mall atau sekedar ngobrol-ngobrol saja. Bagaimana dengan anakku kelak.. ku berharap ketiga putriku punya semangat yang luar biasa seperti TOP.. terutama untuk putri sulungku.. yang telah terlihat passion nya ingin menggeluti dunia fashion dan ingin berwirausaha. Kiranya diberikan mental yang kuat seperti TOP. Tak pernah ada kata menyerah dan yakin sukses.
http://www.moviewme.com/movie-reviews/asian/item/290-the-billionaire.html
http://saptandika.wordpress.com/2011/12/07/review-film-the-billionaire/
Minggu, 25 Desember 2011
Sakit hatiku..membuatku sombong dan marah..
Dosa Maut
Ini adalah sebagian tulisan yang aku dapatkan dari sebuah blog.Posted on by suhartanatanael@gmail.com
Paus Gregorius Agung pada akhir abad keenam dan terus diulang-ulang dengan tujuan mengigatkan umat manusia termasuk era sekarang diantaranya oleh Billy Graham. Gregorius menyebutkan tujuh dosa dan kemudian terkenal dengan sebutan tujuh dosa maut. Ketujuh dosa yang dianggap mendatangkan maut adalah :
- Kecongkakan, pertimbangan yang mendasari antara lain : Amsal 16:18, 5; 29:23; Mzm 101:5; Yes 14:12-15; Yak 4:6. Nasehat Firman Tuhan antara lain : 1 Taw 29:12; Flp 2:5.
- Amarah, pertimbangan yang mendasari antara lain: Mat 5:22; Mzm 37:8; Yak 1:19. Nasehat Firman Tuhan antara lain: Mzm 37:8;Ams 16:32; 1 Yoh 1:9.
- Cemburu, Pertimbangan yang mendasari antara lain : Ams 14:30; 27:4; Yak 3:16. Nasehat Firman Tuhan antara lain: Gal 5:26; Yak 5:9,16
- Dosa Seksual, pertimbangan yang mendasari antara lain : Ams 6:32,33; Gal 6:7,8. Nasehat Firman Tuhan antara lain : Yoh 8:3-11; 3:17.
- Makan lebih dari yang seperlunya, Pertimbangan yang mendasari antara lain: Flp 3:19; Luk 12:18,19; Ams 23:21;Amos 6:1,4,6; 1 Tim 5:6. Nasehat Firman Tuhan antara lain: Ul 8:3; Mat 6:31,33; 1 Kor 6:19-20.
- Malas, pertimbangan yang mendasari antara lain :Ams 21:25; Mat 25:26-30, 25:45; Yak 4:17. Nasehat Firman Tuhan antara lain : Rm 12:11; Ibr 6:12; Ef 5:14.
- Serakah, pertimbangan yang mendasari antara lain : 1 Tim 6:10; 1 Raj 21:19; Luk 12:20; 1 Kor 6:10. Nasehat Firman Tuhan antara lain : Mrk 8:36; Mat 19:24)
Lihatlah bahwa ternyata dosa yang mendatangkan maut adalah perbuatan-perbuatan kita sehari-hari. Menjadi sombong, marah, cemburu, malas, serakah..bukankah itu yang sering kita lakukan setiap hari. Betapa bertambah kelamnya hidupku.. jika karena sakit hatiku..aku menjadi sombong, marah, dan cemburu.
Jangan Marah... Balas dengan prestasi...
Jangan marah, balas!
Cara terbaik untuk membalas dendam terhadap orang yang menghina Anda, adalah menjadi lebih berhasil daripadanya.
Keberhasilan menyelesaikan banyak masalah Anda, dan - lucunya - menjadi masalah baru bagi orang yang membenci Anda.
...
Tapi, janganlah menjadikan kebencian orang lain sebagai penghalang keberhasilan Anda.
Apa pun kata orang lain, belajar dan bekerja keraslah untuk keberhasilan Anda.
Jangan marah, balaslah dengan keberhasilan..
Mario Teguh - Loving you all as always
Aku Sulit Berpisah...
Ada satu keinginan yang ingin aku lakukan.. tapi malas bukan main aku lakukan. Aku ingin menghentikan imajinasi dan khayalan. Aku ingin menulis tentang BPR, tentang pendidikan, tentang banyak hal yang tak menggunakan imajinasi apalagi khayalan.
Tapi entah kapan hal itu bisa terealisasi.. aku begitu malas. Aku lebih suka membiarkan pikiranku melayang-layang entah kemana. Aku biarkan imajinasiku liar.. aku biarkan khayalanku melanglang ke negeri antah berantah...
Nikmatnya menulis imajinasi.. nikmatnya mempunyai imajinasi yang liar..
Nikmatnya menulis khayalan..nikmatnya..membayangkan suatu negeri mimpi yang tak pernah aku bisa aku datangi tanpa berkhayal...
Menulis nonfiksi...sebuah impian..yang masih jadi khayalan...
Aku sulit berpisah dengan sang imajinasi atau khayalan...
Aku bebas menulis...
Apakah yang kau tulis itu semua isi hatimu.. tanya seseorang padaku..
Aku hanya tersenyum kecut.. pasti dia tak membaca tulisan yang ada di tempat paling atas di blog ku.
Jelas telah kutulis demikian :
yang saya baca, yang saya amati, yang saya alami, yang saya rasakan, yang saya pelajari, yang saya khayalkan, yang saya renungkan, yang saya perdebatkan, yang saya imajinasikan..... yang saya ceritakan untuk menginspirasi..
Bukankah disana ada imajinasi..disana ada khayalan...
Lalu yang manakah yang imajinasi dan yang manakah yang khayalan..yang mana yang kamu alami..tanyanya penasaran..
Hmmm... tentu hanya aku sendiri yang bisa mengetahuinya...
entah itu khayalan entah itu imajinasi entah itu yang aku alami..bukankah aku bebas menuliskannya.. dan setiap orang bebas menafsirkannya...
Sabtu, 24 Desember 2011
Lilin Natal...
Anthony Dio Martin menulis status demikian :
“Sebuah lilin kecil, akan tampak tak bermakna…
Namun bersama lilin lainnya, ia akan bercahaya terang…
Ingatlah, terang lilin kecil itu diperlukan,
karena justru bersama lilin-lilin kecil lainnya..., AKAN muncul sinar terang yang besar!
Ya lilin itu adalah kita...
Jika saja kita semua bisa bergandengan tangan.. pasti kita akan bisa menghasilkan hal-hal yang luar biasa. Tak ada bicara AKU..KAMU tapi bicara KITA..KAMI..
Lilin-lilin kecil yang tak bermakna jika berada dalam satu tempat yang sama akan memberikan terang bagi dunia.. dan bermakna untuk orang banyak..
Sayang... kita lebih senang berjalan sendiri..dan bersinar sendiri dalam kesepian...
Kiranya damai natal dan kebahagiaan natal mampu menyatukan lilin-lilin itu untuk menciptakan terang yang luar biasa untuk banyak orang.
Selamat Hari Natal semuanya.... mari bersatu hati untuk menerangi dunia ini dengan hal-hal yang luar biasa...dan menjadi terang untuk yang lainnya...
Semoga....
Merenungkanmu kini, menggugah haruku
Berbagai kenangan berganti, masa yang t'lah lalu
Sebenarnya ku ingin menggali hasrat untuk kembali...
Melukiskanmu lagi, di dalam benakku
Perlahan terbayang pasti garis wajahmu
Kehangatan cinta kasih dapat kubaca jelas di situ...
Adakah waktu mendewasakan kita
Kuharap masih ada hati bicara
Mungkinkah saja terurai satu persatu
Pertikaian yang dulu, bagai pintaku...
Semoga...
Lihatlah ku di sini, memendam rindu
Setiap ku berseru, yang kusebut hanya namamu...
Adakah waktu mendewasakan kita
Kuharap masih ada hati bicara
Mungkinkah saja terurai satu persatu
Pertikaian yang dulu, bagai pintaku...
Sebenarnya kuingin menggali hasrat kembali
Kuharap agar kau mengerti...
Semoga...
Berbagai kenangan berganti, masa yang t'lah lalu
Sebenarnya ku ingin menggali hasrat untuk kembali...
Melukiskanmu lagi, di dalam benakku
Perlahan terbayang pasti garis wajahmu
Kehangatan cinta kasih dapat kubaca jelas di situ...
Adakah waktu mendewasakan kita
Kuharap masih ada hati bicara
Mungkinkah saja terurai satu persatu
Pertikaian yang dulu, bagai pintaku...
Semoga...
Lihatlah ku di sini, memendam rindu
Setiap ku berseru, yang kusebut hanya namamu...
Adakah waktu mendewasakan kita
Kuharap masih ada hati bicara
Mungkinkah saja terurai satu persatu
Pertikaian yang dulu, bagai pintaku...
Sebenarnya kuingin menggali hasrat kembali
Kuharap agar kau mengerti...
Semoga...
lirik lagu Semoga Kla Project
Jumat, 23 Desember 2011
Mampukan aku dihari Natal ini...
Ini natal kedua yang hampa..
aku merasa sepi..
aku merasa sunyi..
aku merasa kosong..
Awalnya kupikir ..
Natal mampu membuat maaf terucap
Natal menjadi secercah cahaya untukku
Natal menjadi saat untuk memahami..
Tapi sampai natal tahun ini
semuanya tak juga berubah
Kerasnya hati..
Mematikan makna Kasih..
Tuhan..
Aku ingin mampu melihat terang kasihMu
Aku ingin mampu merasakan kasihMu
Aku ingin mampu memaafkan..
Aku ingin mampu mengikhlaskan..
Mampukan aku Tuhan..
Aku sudah lelah melewati
Natal demi Natal
dengan hampa...
Bisikkan padaku Tuhan..
Bagaimana aku mampu melupakan
semua kekelaman dan kepahitan..
Yakinkan aku Tuhan..
Engkau masih mau menerima aku dalam pelukanMu..
walau kekelaman ada dalam hidupku...
Kuhapus Harap dan Asaku.. .
walau tertatih..
satu demi satu langkah
satu demi satu masa
dapat aku lalui
memang... penuh cemooh
tapi..kuberterima kasih..
tanpa itu semua..
mungkin tak sampai langkahku..
walau terjatuh..
undakan demi undakan
tangga demi tangga
dapat aku naiki
memang..penuh penghinaan
terima kasih untuk kesakitan ini
engkau mau jatuh bersamaku..
walau akhirnya meninggalkan aku..
kuingin mengubah..
air mata menjadi permata..
hinaan menjadi pujian..
dendam menjadi sejuta maaf
kuingin menghapus
semua harapku
semua asaku
dan kutoreh harap dan asa yang baru
Langkah yang sempat terhenti
Mimpi yang sempat tertunda
Akan kulanjutkan..
Semampu kumelakukannya...
Ku takan lagi peduli..
apapun katamu..
apapun komentarmu..
apapun kondisimu..
Karena telah kuhapus Harap dan Asaku padamu..
Jumat, 16 Desember 2011
TAK SEMUA BISA KITA BELI DENGAN UANG
“Uang, siapun butuh uang. Orang Dewasa, Remaja bahkan anak – anak kecil sekalipun kenal dengan benda yang namanya uang. Memang uang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tidak mukin bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat sebagian orang bisa melakukan banyak hal daripada orang yang tidak memilikinya. Tetapi seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.
1. Waktu
Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.
2. Kebahagiaan
Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.
3. Kebahagiaan Anak
Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus – bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal – hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.
4. Cinta
Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.
5. Penerimaan
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.
6. Kesehatan
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.
7. Kesuksesan
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.
8. Bakat
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.
9. Sikap yang baik
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.
10. Kedamaian
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.”
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4037553
TIDAK MEMPAN DIRENDAHKAN
TIDAK MEMPAN DIRENDAHKAN
Aku adalah jiwa yang mandiri dalam hak dan kewajiban hidupku.
Aku bertanggung-jawab atas kebesaran hidupku sendiri.
Aku disebut anggun dan dewasa jika aku bebas dari intimidasi pendapat orang lain.
Aku lebih perduli tentang penghormatanku kepada diriku sendiri, daripada terhadap pendapat orang lain.
Aku akan menjadi sejahtera karena yang kucapai, bukan karena yang kuminta dari mereka.
Dan jika aku gagal karena mendengarkan cibir dan cemooh mereka, apakah mereka akan menyantuni biaya hidupku?
Tuhan, semoga Engkau bangga dengan kesungguhanku untuk menjadi jiwa yang mandiri dan bertanggung-jawab bagi kebaikan hidupku sendiri, bersama keluargaku tercinta.
Tenagailah ketegasanku untuk menjadi pribadi yang tidak mempan direndahkan.
Aamiin
---------------
Mario Teguh - Loving you all as always
Kamis, 08 Desember 2011
Sudahlah....
Engkau yang sedang marah, … sudahlah …
Janganlah kau teruskan memarahinya,
yang sesungguhnya sudah tahu bahwa dia salah.
... Bukankah penyesalannya sudah cukup menyiksanya?
Apakah engkau menjadi lebih mulia
dengan membuatnya merasa semakin rendah
dan terluka dalam penyesalannya?
Apakah dunia ini menjadi lebih baik
denganmu yang marah tanpa arah,
dan dia yang meminta maaf kepadamu
yang tanpa rasa kasihan?
Sudahlah …
Lembutkanlah hatimu, dan lihatlah dia dengan kasih sayang.
Ingatlah,
suatu ketika nanti engkau akan juga berada
dalam keadaan yang sama.
Dan engkau akan tahu rasa dari penyesalan
dan permintaan maaf yang ditepis seperti lalat yang kotor.
Sudahlah …
Berkasih sayanglah. Damaikanlah hatimu dengan memaafkannya.
Dan dalam tangis yang bersulam tawa kecil,
dan dalam senyum haru yang berlelehkan air mata,
lupakanlah masa lalu,
hiduplah sepenuhnya hari ini,
dan jadilah pribadi yang sehat, damai,
dan bernafas lapang
menyambut semua kemungkinan baik masa depan -
yang disediakan bagi jiwa
yang meneruskan kehidupan dengan damai,
walau keadaan dan kejadian
seperti memberimu hak untuk marah
dan merusak dirimu sendiri.
Berhentilah marah.
Memaafkan menjadikan jiwamu berpendar indah.
Memaafkan menjadikanmu sesuai bagi keindahan hidup yang kau rindukan.
Tersenyumlah, dan bernafaslah dalam selapang-lapangnya dada.
Mario Teguh - Loving you all as always
Janganlah kau teruskan memarahinya,
yang sesungguhnya sudah tahu bahwa dia salah.
... Bukankah penyesalannya sudah cukup menyiksanya?
Apakah engkau menjadi lebih mulia
dengan membuatnya merasa semakin rendah
dan terluka dalam penyesalannya?
Apakah dunia ini menjadi lebih baik
denganmu yang marah tanpa arah,
dan dia yang meminta maaf kepadamu
yang tanpa rasa kasihan?
Sudahlah …
Lembutkanlah hatimu, dan lihatlah dia dengan kasih sayang.
Ingatlah,
suatu ketika nanti engkau akan juga berada
dalam keadaan yang sama.
Dan engkau akan tahu rasa dari penyesalan
dan permintaan maaf yang ditepis seperti lalat yang kotor.
Sudahlah …
Berkasih sayanglah. Damaikanlah hatimu dengan memaafkannya.
Dan dalam tangis yang bersulam tawa kecil,
dan dalam senyum haru yang berlelehkan air mata,
lupakanlah masa lalu,
hiduplah sepenuhnya hari ini,
dan jadilah pribadi yang sehat, damai,
dan bernafas lapang
menyambut semua kemungkinan baik masa depan -
yang disediakan bagi jiwa
yang meneruskan kehidupan dengan damai,
walau keadaan dan kejadian
seperti memberimu hak untuk marah
dan merusak dirimu sendiri.
Berhentilah marah.
Memaafkan menjadikan jiwamu berpendar indah.
Memaafkan menjadikanmu sesuai bagi keindahan hidup yang kau rindukan.
Tersenyumlah, dan bernafaslah dalam selapang-lapangnya dada.
Mario Teguh - Loving you all as always
Minggu, 04 Desember 2011
SIKAP SEORANG PEMIMPIN
http://www.pustakanilna.com/intermedia/sikap-seorang-pemimpin#more-22
oleh: Nilna Iqbal
tulisan Nilna Iqbal ini menurutku cukup bagus. Baca deh.
Sebagian kita adalah pemimpin bagi sebagian yang lain.
Jika anda punya satu orang anggota saja, maka anda adalah seorang pemimpin.
Dalam bukunya yang amat terkenal, “Mengembangkan Kepemimpinan Di Dalamjj Diri Anda”, John C. Maxwell berkata,
“Mengubah pemimpin berarti mengubah organisasi.
Menumbuhkan pemimpin, menumbuhkan organisasi.”
Artinya? Perusahaan atau organisasi tidak akan berubah dan tidak akan berjalan ke arah yang dicita-citakan, apabila para pemimpinnya sendiri, di bagian apapun, tidak berubah dan tidak tumbuh. Sebuah organisasi tidak bisa tumbuh di luar sampai para pemimpinnya sendiri tumbuh di dalam.
Jika seluruh unit kepemimpinan berubah secara positif, maka pertumbuhan organisasi atau perusahaan akan terjadi secara otomatis. Pemimpin yang lemah sama dengan organisasi yang lemah. Pemimpin yang kuat sama dengan organisasi yang kuat. Segala-galanya akan naik atau turun, sesuai dengan kekuatan kepemimpinan.
Kita mungkin juga bisa sepakat bahwa perbedaan antara perusahaan yang baik dengan perusahaan yang hebat juga adalah kepemimpinan. Apakah Anda bersedia jadi pemimpin yang hebat?
Syaratnya, mau berubah ! Apa ada pemimpin yang menolak perubahan? Banyak…! Perlawanan terhadap perubahan adalah sesuatu yang universal sifatnya, menyerang semua kelas dan budaya. Sekalipun sudah ditunjukkan berbagai fakta kebenaran dan bukti nyata, tetap saja banyak pemimpin yang tidak mau mengubah sikap dan pikirannya.
Maxwell mengambil sebuah kisah yang amat menarik tentang Henry Ford yang gagal memimpin dunia otomotif lantaran ia tidak mau berubah, seperti yang dilukiskan dalam biografi Robert Lacy yang laris, Ford: The Man and the Machine. Lacy mengatakan Ford adalah orang yang begitu mencintai mobil model T yang diciptakannya sehingga ia tidak mau mengubah satu baut pun pada mobil itu. Dia bahkan mendepak William Knudsen, karena Knudsen berpikir dia melihat kemerosotan Model T.
Itu terjadi tahun 1912, ketika Model T baru berumur empat tahun dan sedang berada di puncak popularitasnya. Saat itu Ford baru saja kembali dari perjalanan pesiar di Eropa, dan dia pergi ke garasi Highland Park, Michigan, dan melihat rancangan baru yang diciptakan Knudsen.
Para montir yang ada disana mencatat bagaimana Ford sesaat menjadi mata gelap. Dia memandangi kilatan cat merah pada versi Model T yang rendah yang dianggapnya sebagai versi yang buruk dari rancangan Model T yang disayanginya. “Ford memasukkan tangan ke dalam sakunya, dan dia berjalan mengelilingi mobil tiga atau empat kali,” kata para saksi mata menceritakan. “Itu adalah mobil empat pintu, dan atapnya diturunkan. Akhirnya, dia pergi ke sisi kiri mobil, dan dia mengeluarkan tangannya, memegang pintu, dan gubrak! Dia merenggutkan pintu sampai copot! … Bagaimana orang itu melakukannya, saya tidak tahu! Dia melompat masuk, dan gubrak! Copot pula pintu lainnya. Hancurlah kaca depan. Dia melompat ke jok belakang dan mulai memukuli atap. Dia merobek atap dengan tumit sepatunya. Dia menghancurkan mobil sebisa-bisanya.”
Knudsen keluar dan pergi ke General Motors. Henry Ford terus memelihara Model T. Tetapi perubahan desain dalam model pesaing membuatnya menjadi lebih kuno daripada yang diakuinya. Kendati General Motor mengancam akan mendahului Ford, sang pencipta tetap menginginkan kehidupan membeku di tempatnya.
Karena Keyakinan Berabad-Abad …
Contoh berikut pun cukup menarik. Selama berabad-abad orang percaya bahwa Aristoteles benar, dengan teorinya: bahwa semakin berat suatu benda, semakin cepat benda itu jatuh ke tanah. Pada waktu itu Aristoteles dipandang sebagai pemikir terbesar sepanjang zaman dan karena itu tentu saja dia tidak mungkin salah.
Padahal yang diperlukan hanyalah seorang yang berani untuk mengambil dua buah benda, yang satu berat dan lainnya ringan, lalu menjatuhkannya dari ketinggian yang cukup untuk melihat apakah benda yang berat memang jatuh lebih dahulu atau tidak. Tetapi saat itu tidak ada orang yang tampil ke depan sampai hampir 2000 tahun setelah kematiannya.
Pada tahun 1589, Galileo memanggil para professor yang terpelajar ke landasan Menara Miring Pisa. Kemudian dia naik ke puncak dan mendorong jatuh dua buah beban, yang satu seberat sepuluh pon dan yang lainnya satu pon. Hasilnya, keduanya ternyata mendarat pada saat yang sama!
Apa kata para professor? Karena mereka tetap yakin dengan kekuatan kebijaksanaan konvensional yang demikian kokoh bersemayam dalam diri mereka, para professor itu tetap menyangkal apa yang mereka lihat. Mereka tetap mengatakan bahwa Aristoteles benar, lalu lemparkan Galileo ke penjara dan melewatkan sisa hidupnya dalam tahanan rumah.
Pertanyaannya, masih adakah sesuatu yang begitu kuat anda yakini sehingga sekalipun sudah berulang kali diperlihatkan fakta-fakta betapa pentingnya kita segera berubah, tetap saja Anda tidak mau berubah?
Karena itulah, Howard Hendrick, dalam Teaching to Change Lives mengingatkan: Kalau Anda ingin terus memimpin, maka Anda harus berubah. Begitu para pemimpin secara pribadi mau berubah dan mulai melakukannya, maka segala sesuatu yang berada dalam tanggung jawabnya pasti segera berubah.
Para pemimpin adalah motor perubahan, dan karena itu ia harus berada di depan untuk menggerakkan perubahan dan mendorong pertumbuhan serta menunjukkan jalan untuk mencapainya.
Tapi terkadang ada pula sebagian pemimpin kita yang mungkin berperilaku seperti Lucy dalam kartun “Peanuts”. Sambil menyandar ke pagar ia berkata pada Charlie Brown, “Saya ingin mengubah dunia.” Charlie bertanya, “Darimana kamu akan memulai?” Lucy menjawab, “Saya akan mulai dengan kamu!”
Menjadi Termostat
Para pemimpin yang ada di seluruh bagian perusahaan dimanapun ia berada, harus mampu menjadi motor perubahan. “Mereka harus lebih menjadi termostat daripada termometer,” kata Maxwell, dalam bukunya Mengembangkan Kepemimpinan Di Sekeliling Anda.
Apa bedanya? Kedua alat ini memang sama-sama bisa mengukur panas, tapi ada bedanya. Termometer bersifat pasif. Ia hanya mencatat suhu lingkungan tetapi tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah lingkungan. Termostat adalah alat yang aktif. Alat ini menentukan akan menjadi apa sebuah lingkungan. Termostat mempengaruhi perubahan supaya bisa menciptakan iklim. Pemimpin yang baik, mampu menjadi motor perubahan yang menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan cita-cita perusahaan.
Perubahan Apa?
John C. Maxwell dalam buku “The Winning Attitude” menggambarkan:
“orang berubah ketika mereka cukup sakit sehingga harus berubah; cukup belajar sehingga ingin berubah;
cukup menerima sehingga mereka bisa berubah.”
Karena itu para pemimpin perlu mengenali siapa-siapa saja orang-orangnya yang berada dalam salah satu dari tiga tahap ini. Sedangkan para pemimpin puncak akan menciptakan suasana yang menyebabkan salah satu dari tiga hal ini terjadi.
Apa yang pertama dan utama sekali perlu diubah oleh para pemimpin, sehingga ia mampu menciptakan suasana yang akan mendorong orang lain ikut berubah?
Maxwell, mengajarkan:
Pertama, pemimpin harus mengembangkan kepercayaan dengan orang lain. Kalau anggota tim percaya kepada pemimpin, itu sudah lumayan hebat. Akan tetapi jauh lebih hebat lagi jika justru pemimpin yang percaya kepada para anggotanya. Bila ini benar-benar terjadi, kepercayaan adalah hasilnya, maka semua pun akan mengikuti.
Abraham Lincoln berkata, “Kalau Anda ingin merebut hati seseorang agar mendukung perjuangan anda, mula-mula yakinkan dia bahwa anda sahabatnya yang sejati. Lalu selidikilah apa yang ingin dicapainya.” Ujian praktis bagi seorang pemimpin adalah pertanyaan, “Bagaimana hubungan Anda dengan para pengikut Anda?” Kalau hubungannya positif, maka pemimpin itu telah siap untuk mengambil langkah-langkah berikutnya.
Kedua, pemimpin harus membuat perubahan pribadi pada dirinya sendiri, sebelum meminta orang lain berubah. Para pemimpin sukses bukan hanya mengatakan apa yang harus dilakukan, mereka memperlihatkannya!
Orang meniru apa yang mereka lihat dari sang pemimpin. Apa yang dihargainya akan dihargai pula oleh anak buahnya. Tujuan pemimpin menjadi tujuan mereka.
Lee Iacocca berkata, “Kecepatan bos adalah kecepatan tim.” Kita perlu ingat bahwa kalau orang mengikuti kita, mereka hanya bisa pergi sejauh kita pergi.
Kalau pertumbuhan kita berhenti,
kemampuan kita untuk memimpin pun akan berhenti.
Karena itu mulailah belajar dan tumbuh sejak hari ini, maka lihatlah mereka yang ada di sekeliling anda, mereka pun ternyata tumbuh dan berubah. Ambil contoh saja, mulailah menghilangkan sikap takut mengatakan hal-hal yang tidak ingin didengar oleh atasan anda.
Sebagai pemimpin anda harus melaporkan dan menyampaikan apa yang perlu anda laporkan, bukan apa yang sebaiknya dilaporkan. Lalu rangsanglah anggota organisasi anda untuk berani pula menyampaikan apa yang perlu anda dengar, bukan apa yang ingin anda dengar.
Ketiga, perlihatkan kepada tim anda bagaimana perubahan itu sebenarnya akan sangat menguntungkan bagi mereka. Sebab perubahan yang sedang kita lakukan saat ini adalah jalan terbaik bagi seluruh pihak,demi masa depan semua orang, bukan bagi anda sebagai pimpinannya. Kepentingan orang banyak itulah yang harus didahulukan.
Keempat, beri mereka andil kepemilikan atas perubahan itu. Kalau orang kurang ikut memiliki suatu gagasan, mereka biasanya menentangnya, bahkan seandainya pun gagasan itu sebetulnya untuk kepentingan mereka yang terbaik!
Pemimpin yang bijaksana memungkinkan pengikut bisa memberikan masukan dan menjadi bagian dari proses perubahan. Tanpa rasa memiliki ini, perubahan hanya akan berjangka pendek. Mengubah kebiasaan dan cara berpikir orang banyak seperti menulis perintah di atas salju dalam badai. Setiap duapuluh menit perintah harus ditulis kembali, kecuali kalau kepemilikan diberikan bersama dengan perintah.
Karena itu, kata Trusell dalam Helping Employees Cope with Change: A Manager’s GuideBook:
oleh: Nilna Iqbal
tulisan Nilna Iqbal ini menurutku cukup bagus. Baca deh.
Sebagian kita adalah pemimpin bagi sebagian yang lain.
Jika anda punya satu orang anggota saja, maka anda adalah seorang pemimpin.
Dalam bukunya yang amat terkenal, “Mengembangkan Kepemimpinan Di Dalamjj Diri Anda”, John C. Maxwell berkata,
“Mengubah pemimpin berarti mengubah organisasi.
Menumbuhkan pemimpin, menumbuhkan organisasi.”
Artinya? Perusahaan atau organisasi tidak akan berubah dan tidak akan berjalan ke arah yang dicita-citakan, apabila para pemimpinnya sendiri, di bagian apapun, tidak berubah dan tidak tumbuh. Sebuah organisasi tidak bisa tumbuh di luar sampai para pemimpinnya sendiri tumbuh di dalam.
Jika seluruh unit kepemimpinan berubah secara positif, maka pertumbuhan organisasi atau perusahaan akan terjadi secara otomatis. Pemimpin yang lemah sama dengan organisasi yang lemah. Pemimpin yang kuat sama dengan organisasi yang kuat. Segala-galanya akan naik atau turun, sesuai dengan kekuatan kepemimpinan.
Kita mungkin juga bisa sepakat bahwa perbedaan antara perusahaan yang baik dengan perusahaan yang hebat juga adalah kepemimpinan. Apakah Anda bersedia jadi pemimpin yang hebat?
Syaratnya, mau berubah ! Apa ada pemimpin yang menolak perubahan? Banyak…! Perlawanan terhadap perubahan adalah sesuatu yang universal sifatnya, menyerang semua kelas dan budaya. Sekalipun sudah ditunjukkan berbagai fakta kebenaran dan bukti nyata, tetap saja banyak pemimpin yang tidak mau mengubah sikap dan pikirannya.
Maxwell mengambil sebuah kisah yang amat menarik tentang Henry Ford yang gagal memimpin dunia otomotif lantaran ia tidak mau berubah, seperti yang dilukiskan dalam biografi Robert Lacy yang laris, Ford: The Man and the Machine. Lacy mengatakan Ford adalah orang yang begitu mencintai mobil model T yang diciptakannya sehingga ia tidak mau mengubah satu baut pun pada mobil itu. Dia bahkan mendepak William Knudsen, karena Knudsen berpikir dia melihat kemerosotan Model T.
Itu terjadi tahun 1912, ketika Model T baru berumur empat tahun dan sedang berada di puncak popularitasnya. Saat itu Ford baru saja kembali dari perjalanan pesiar di Eropa, dan dia pergi ke garasi Highland Park, Michigan, dan melihat rancangan baru yang diciptakan Knudsen.
Para montir yang ada disana mencatat bagaimana Ford sesaat menjadi mata gelap. Dia memandangi kilatan cat merah pada versi Model T yang rendah yang dianggapnya sebagai versi yang buruk dari rancangan Model T yang disayanginya. “Ford memasukkan tangan ke dalam sakunya, dan dia berjalan mengelilingi mobil tiga atau empat kali,” kata para saksi mata menceritakan. “Itu adalah mobil empat pintu, dan atapnya diturunkan. Akhirnya, dia pergi ke sisi kiri mobil, dan dia mengeluarkan tangannya, memegang pintu, dan gubrak! Dia merenggutkan pintu sampai copot! … Bagaimana orang itu melakukannya, saya tidak tahu! Dia melompat masuk, dan gubrak! Copot pula pintu lainnya. Hancurlah kaca depan. Dia melompat ke jok belakang dan mulai memukuli atap. Dia merobek atap dengan tumit sepatunya. Dia menghancurkan mobil sebisa-bisanya.”
Knudsen keluar dan pergi ke General Motors. Henry Ford terus memelihara Model T. Tetapi perubahan desain dalam model pesaing membuatnya menjadi lebih kuno daripada yang diakuinya. Kendati General Motor mengancam akan mendahului Ford, sang pencipta tetap menginginkan kehidupan membeku di tempatnya.
Karena Keyakinan Berabad-Abad …
Contoh berikut pun cukup menarik. Selama berabad-abad orang percaya bahwa Aristoteles benar, dengan teorinya: bahwa semakin berat suatu benda, semakin cepat benda itu jatuh ke tanah. Pada waktu itu Aristoteles dipandang sebagai pemikir terbesar sepanjang zaman dan karena itu tentu saja dia tidak mungkin salah.
Padahal yang diperlukan hanyalah seorang yang berani untuk mengambil dua buah benda, yang satu berat dan lainnya ringan, lalu menjatuhkannya dari ketinggian yang cukup untuk melihat apakah benda yang berat memang jatuh lebih dahulu atau tidak. Tetapi saat itu tidak ada orang yang tampil ke depan sampai hampir 2000 tahun setelah kematiannya.
Pada tahun 1589, Galileo memanggil para professor yang terpelajar ke landasan Menara Miring Pisa. Kemudian dia naik ke puncak dan mendorong jatuh dua buah beban, yang satu seberat sepuluh pon dan yang lainnya satu pon. Hasilnya, keduanya ternyata mendarat pada saat yang sama!
Apa kata para professor? Karena mereka tetap yakin dengan kekuatan kebijaksanaan konvensional yang demikian kokoh bersemayam dalam diri mereka, para professor itu tetap menyangkal apa yang mereka lihat. Mereka tetap mengatakan bahwa Aristoteles benar, lalu lemparkan Galileo ke penjara dan melewatkan sisa hidupnya dalam tahanan rumah.
Pertanyaannya, masih adakah sesuatu yang begitu kuat anda yakini sehingga sekalipun sudah berulang kali diperlihatkan fakta-fakta betapa pentingnya kita segera berubah, tetap saja Anda tidak mau berubah?
Karena itulah, Howard Hendrick, dalam Teaching to Change Lives mengingatkan: Kalau Anda ingin terus memimpin, maka Anda harus berubah. Begitu para pemimpin secara pribadi mau berubah dan mulai melakukannya, maka segala sesuatu yang berada dalam tanggung jawabnya pasti segera berubah.
Para pemimpin adalah motor perubahan, dan karena itu ia harus berada di depan untuk menggerakkan perubahan dan mendorong pertumbuhan serta menunjukkan jalan untuk mencapainya.
Tapi terkadang ada pula sebagian pemimpin kita yang mungkin berperilaku seperti Lucy dalam kartun “Peanuts”. Sambil menyandar ke pagar ia berkata pada Charlie Brown, “Saya ingin mengubah dunia.” Charlie bertanya, “Darimana kamu akan memulai?” Lucy menjawab, “Saya akan mulai dengan kamu!”
Menjadi Termostat
Para pemimpin yang ada di seluruh bagian perusahaan dimanapun ia berada, harus mampu menjadi motor perubahan. “Mereka harus lebih menjadi termostat daripada termometer,” kata Maxwell, dalam bukunya Mengembangkan Kepemimpinan Di Sekeliling Anda.
Apa bedanya? Kedua alat ini memang sama-sama bisa mengukur panas, tapi ada bedanya. Termometer bersifat pasif. Ia hanya mencatat suhu lingkungan tetapi tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah lingkungan. Termostat adalah alat yang aktif. Alat ini menentukan akan menjadi apa sebuah lingkungan. Termostat mempengaruhi perubahan supaya bisa menciptakan iklim. Pemimpin yang baik, mampu menjadi motor perubahan yang menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan cita-cita perusahaan.
Perubahan Apa?
John C. Maxwell dalam buku “The Winning Attitude” menggambarkan:
“orang berubah ketika mereka cukup sakit sehingga harus berubah; cukup belajar sehingga ingin berubah;
cukup menerima sehingga mereka bisa berubah.”
Karena itu para pemimpin perlu mengenali siapa-siapa saja orang-orangnya yang berada dalam salah satu dari tiga tahap ini. Sedangkan para pemimpin puncak akan menciptakan suasana yang menyebabkan salah satu dari tiga hal ini terjadi.
Apa yang pertama dan utama sekali perlu diubah oleh para pemimpin, sehingga ia mampu menciptakan suasana yang akan mendorong orang lain ikut berubah?
Maxwell, mengajarkan:
Pertama, pemimpin harus mengembangkan kepercayaan dengan orang lain. Kalau anggota tim percaya kepada pemimpin, itu sudah lumayan hebat. Akan tetapi jauh lebih hebat lagi jika justru pemimpin yang percaya kepada para anggotanya. Bila ini benar-benar terjadi, kepercayaan adalah hasilnya, maka semua pun akan mengikuti.
Abraham Lincoln berkata, “Kalau Anda ingin merebut hati seseorang agar mendukung perjuangan anda, mula-mula yakinkan dia bahwa anda sahabatnya yang sejati. Lalu selidikilah apa yang ingin dicapainya.” Ujian praktis bagi seorang pemimpin adalah pertanyaan, “Bagaimana hubungan Anda dengan para pengikut Anda?” Kalau hubungannya positif, maka pemimpin itu telah siap untuk mengambil langkah-langkah berikutnya.
Kedua, pemimpin harus membuat perubahan pribadi pada dirinya sendiri, sebelum meminta orang lain berubah. Para pemimpin sukses bukan hanya mengatakan apa yang harus dilakukan, mereka memperlihatkannya!
Orang meniru apa yang mereka lihat dari sang pemimpin. Apa yang dihargainya akan dihargai pula oleh anak buahnya. Tujuan pemimpin menjadi tujuan mereka.
Lee Iacocca berkata, “Kecepatan bos adalah kecepatan tim.” Kita perlu ingat bahwa kalau orang mengikuti kita, mereka hanya bisa pergi sejauh kita pergi.
Kalau pertumbuhan kita berhenti,
kemampuan kita untuk memimpin pun akan berhenti.
Karena itu mulailah belajar dan tumbuh sejak hari ini, maka lihatlah mereka yang ada di sekeliling anda, mereka pun ternyata tumbuh dan berubah. Ambil contoh saja, mulailah menghilangkan sikap takut mengatakan hal-hal yang tidak ingin didengar oleh atasan anda.
Sebagai pemimpin anda harus melaporkan dan menyampaikan apa yang perlu anda laporkan, bukan apa yang sebaiknya dilaporkan. Lalu rangsanglah anggota organisasi anda untuk berani pula menyampaikan apa yang perlu anda dengar, bukan apa yang ingin anda dengar.
Ketiga, perlihatkan kepada tim anda bagaimana perubahan itu sebenarnya akan sangat menguntungkan bagi mereka. Sebab perubahan yang sedang kita lakukan saat ini adalah jalan terbaik bagi seluruh pihak,demi masa depan semua orang, bukan bagi anda sebagai pimpinannya. Kepentingan orang banyak itulah yang harus didahulukan.
Keempat, beri mereka andil kepemilikan atas perubahan itu. Kalau orang kurang ikut memiliki suatu gagasan, mereka biasanya menentangnya, bahkan seandainya pun gagasan itu sebetulnya untuk kepentingan mereka yang terbaik!
Pemimpin yang bijaksana memungkinkan pengikut bisa memberikan masukan dan menjadi bagian dari proses perubahan. Tanpa rasa memiliki ini, perubahan hanya akan berjangka pendek. Mengubah kebiasaan dan cara berpikir orang banyak seperti menulis perintah di atas salju dalam badai. Setiap duapuluh menit perintah harus ditulis kembali, kecuali kalau kepemilikan diberikan bersama dengan perintah.
Karena itu, kata Trusell dalam Helping Employees Cope with Change: A Manager’s GuideBook:
- Tunjukkan kepada orang lain bagaimana perubahan akan menguntungkan mereka.
- Mintalah mereka untuk berperan serta dalam semua tahap proses perubahan.
- Bersikaplah lentur, terbuka dan bisa menyesuaikan diri sepanjang proses perubahan.
- Akuilah kesalahan dan buatlah perubahan kalau sesuai dengan keadaan.
- Doronglah setiap anggota tim untuk membicarakan perubahan.
- Mintalah pertanyaan, komentar dan umpan balik mereka.
- Tunjukkan keyakinan anda atas kemampuan mereka untuk melaksanakan perubahan.
- Akhirnya jangan lupa berilah selalu antusiasme, bantuan, penghargaan, dan pengakuan kepada mereka yang melaksanakan perubahan.
Langganan:
Postingan (Atom)