yang saya baca, yang saya amati, yang saya alami, yang saya rasakan, yang saya pelajari, yang saya khayalkan, yang saya renungkan, yang saya perdebatkan, yang saya imajinasikan..... yang saya ceritakan untuk menginspirasi...
Senin, 26 Desember 2011
The Billionaire.. Proses sebuah keberhasilan...
Hari ini kami sekeluarga menyempatkan diri untuk menonton film The Billionaire. Bahkan putri sulungku telah menonton sebelumnya tetap ingin menonton kembali film ini. Ingin aku menuliskan sinopsisnya, tapi ternyata sudah banyak yang menuliskannya bahkan lebih baik daripada aku. Jadi lebih baik kita membaca bersama-sama saja sinopsis yang telah ditulis dalam alamat website dibawah ini.
Sinopsis singkatnya demikian :
“Saat usia 16, dia adalah pencandu game online. Saat usia 17, ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang. Saat usia 18, keluarganya bangkrut dan meninggalkan hutang sebesar 40 juta Baht. Saat usia 19, dia menciptakan cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yang dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand. Kini, di usia 26, ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf. Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.”
Komentar ku sederhana saja.. bagus..menarik..menginspirasi kita untuk sukses dan bekerja keras, mau belajar pada orang banyak, mau belajar dari kesalahan, jujur, tidak menyuap, dan bertanggung jawab untuk memperbaiki semua kesalahan. Mencoba dan mencoba sampai tetes darah yang penghabisan, bersedia dikritik dan memperbaiki diri untuk mejadi lebih baik. Mempunyai keyakinan yang tinggi. Jika kita yakin untuk sukses..pasti kita sukses.
Dalam film ini juga banyak kalimat yang menggugah kita untuk memperbaiki banyak hal. Misalnya soal keran yang baik itu yang menggunakan injakan kaki sehingga tangan tetap steril setelah mencuci, soal kemasan yang baik, juga petuah-petuah soal keyakinan untuk sukses dan strategi bagaimana mengembangkan jaringan.
Film ini bukan tanpa percintaan. Ada nuansa romantis..tapi bukan berarti harus diidentikkan dengan peluk dan cium. Pelukan hanya terjadi saat TOP menangis tak kuat menanggung semua yang dialaminya. Dan air mata juga menetes saat TOP meminta Lin meninggalkannya karena kondisinya tak lagi seperti dulu. Dia merasa Lin tak pernah mempercayainya dan ia merasa tak pantas untuk Lin.
Terpuruk dalam cinta tak membuat TOP lemah. Dia mampu bangkit membereskan semua masalahnya bahkan tak kala bertemu Lin menggandeng seorang pria TOP juga tak menjadi cengeng apalagi lemah.
TOP memang TOP.. diusia 26 tahun telah menjadi seorang Billionaire. TOP yang asli adalah seorang yang cakap dan menawan..smart, santun dan sayang pada kedua orang tuanya .. benar-benar gambaran seorang pria yang pantas untuk dikagumi oleh semua ibu-ibu dan wanita muda.
Aku teringat saat ku berusia 19 tahun. Terpikir pun tidak untuk berwirausaha. Nyaman dengan fasilitas yang diberikan orang tua. Pekerjaan utama adalah belajar dan happy-happy bersama teman..jalan ke mall atau sekedar ngobrol-ngobrol saja. Bagaimana dengan anakku kelak.. ku berharap ketiga putriku punya semangat yang luar biasa seperti TOP.. terutama untuk putri sulungku.. yang telah terlihat passion nya ingin menggeluti dunia fashion dan ingin berwirausaha. Kiranya diberikan mental yang kuat seperti TOP. Tak pernah ada kata menyerah dan yakin sukses.
http://www.moviewme.com/movie-reviews/asian/item/290-the-billionaire.html
http://saptandika.wordpress.com/2011/12/07/review-film-the-billionaire/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar