"Aku ingin maju ke depan mami.. aku ingin memberi hadiah ulang tahun untuk mami... mami aku mau maju ke depan..," kalimat ini berulang kali terucap dari mulut kecil My baby..putri ketigaku. Sambil mengikuti langkahku.. sambil tidur disebelahku.. lewat BBM.. bahkan saat aku pulang ke rumah.
Semenjak putriku dimasukkan ke kelas dengan simbol "6" di belakang kelasnya, dimana anak-anak pintar dikumpulkan di kelas ini.. aku sudah pasrah jika My baby tidak masuk dalam sepuluh besar. Di kelas lain bolehlah aku berharap. Tapi di kelas ini rasanya terlalu berlebihan jika aku melihat bagaimana My baby harus belajar untuk tetap mempertahankan posisinya. Entahlah.. aku sendiri tak terlalu ingin anakku menduduki posisi ranking di kelas.. karena aku telah merasakan..betapa sulitnya mempertahankan.. aku tak ingin putri-putriku stress karena keinginan-keinginanku semata. Aku hanya mengatakan.."mari kita lakukan semaksimal yang mampu kita lakukan.. tapi yang terpenting kita harus siap untuk kecewa,, karena tak selalu keinginan dan harapan selalu menjadi kenyataan.. dan kita baru tahu itu kenapa terjadi tidak saat kejadian..tapi disaat yang kita juga tak tahu kapan kita akan mendapat jawaban itu.. tapi kita tetap bermimpi.. karena mimpi yang membuat kita bergerak"
Selama acara berlangsung..sungguh aku stress luar biasa.. apalagi saat My baby mengeluh sakit perut. Dia selalu begitu disaat stress. Aku tak ingin dia menyesali keputusanku yang tidak ingin mencampuri keputusan wali kelasnya yang memasukkan putriku ke kelas 9.6 tanpa menanyakan kepada putriku. Aku yakin gurunya lebih mengetahui prestasinya di sekolah dibandingkan dengan aku.
Aku baru bisa menarik nafas lega.. saat My baby dipanggil maju ke depan menerima piagam sepuluh besar siswa berprestasi. My baby sudah menurunkan keinginannya..dimana awalnya ia ingin seperti putri keduaku yang masuk dalam katagori. Di pagi hari dia sudah mengatakan.. satu katagori saja mami.. satu saja..aku ingin memberi hadiah untuk ulang tahun mami... Sungguh..aku ingin menangis mendengarnya.
Apalagi aku melihat bagaimana perjuangannya untuk belajar. Tidur larut.. sehingga pagi terlambat bangun. Dan My baby terkenal di kalangan para guru sebagai murid yang selalu tergesa-gesa masuk kelas dan bahkan sempat protes pada pak Satpam karena dilarang masuk. karena terlambat Sampai semua Satpam di sekolah mengenalnya.. bahkan pak Ige sampai berkata kepadaku "Dia gak akan lupa pada saya bu..".. Saat ku tanya pada My baby katanya dia kesal pada pak Ige karena melarang masuk sekolah karena terlambat dan dia mendiamkan pak Ige..sampai pak Ige minta maaf.. Astaga...
Dan pagi itu.. di tanggal 2 Juni 2012.. my Baby memberikan Hadiah Ulang Tahun yang amat Indah untukku.. semua kerja kerasnya terbayar lunas.. keluhan sakit perutnya mendadak hilang..
Terima kasih anakku.. betapa aku melihat perjuanganmu untuk menyenangkan hatiku.. untuk menghibur kesesakanku..
Kadang aku malu.. perhatianku yang kurang.. waktuku yang nyaris tak ada untuk mendampingi putri bungsuku belajar disaat dia memerlukanku.. putriku bukan membalas dengan keluhan, protes atau penurunan prestasi.. tapi dengan prestasi yang menurut ukuranku sudah amat luar biasa..
Terima kasih sayang.. maafkan mami yang belum bisa memberikan apa yang engkau harapkan dari mami... Mami bangga padamu sayang.. bangga sekali...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar