Tentu saja aku dikagetkan ketika putriku minta diantar untuk mengikuti wawancara. Aku akan bekerja selama sebulan untuk mengisi liburanku. Ini juga kalo diterima. Hanya seperti itu penjelasannya. Ternyata putriku mengikuti seleksi di sebuah majalah remaja sebagai asisten kostum. Majalah yang pernah memberinya hadiah atas vest yang dikirimnya.
Lokasi kantor yang cukup jauh dari rumah membuat aku sedikit cemas. Sekaligus berharap dia tak lolos seleksi karena lokasi rumah yang jauh Jika aku yang harus menjalani terus terang aku tak akan kuat. Doa yang tak bagus memang, karena aku kuatir.
Selesai wawancara putriku bercerita, ternyata memang hal itu dipertanyakan. Tapi putriku menjawab mantap bahwa jauhnya rumah tak menjadi kendala bagi dia.
Akhirnya hadir beberapa lembar perjanjian yang harus aku tandatangani sebagai bukti aku tak berkeberatan putriku bekerja.
Dimulailah perubahan dalam aktifitas sehari-hari putriku. Jam lima pagi dia sudah bangun, bergegas berbenah diri dan berangkat sebelum jam 6 pagi. Dan pulang jam sembilan malam setiap hari. Berjuang melawan lelah mencapai halte busway, berdesakan di busway sampai berkeringat menembus padatnya kota Jakarta.
Aku berpikir dia tak akan kuat. Tapi ternyata tidak. Makin hari aku lihat dia makin bahagia. Sudah hampir sebulan belum pernah sekalipun dia terlambat atau mendapat teguran. Aku mau bekerja yang baik.. agar besok aku bisa melamar lagi kesini. Bahkan tak dibayar pun aku mau, disini banyak sekali pengalaman yang aku dapat.
Tak hentinya aku bersyukur. Putri pertamaku tak tumbuh menjadi putri yang manja. Tapi putri yang mengerti bahwa semua tak turun begitu saja dari langit, diperlukan usaha untuk menjemputnya. Aku banyak belajar dari putriku apa yang disebutnya dengan fokus mengejar impian. Tak peduli apa pendapat orang. Mimpinya direalisasikan satu demi satu.
Bahwa untuk menjadi besar diperlukan kerja keras, belajar dan fokus. Bahwa bekerja tak harus dinilai dengan uang, tapi pengalaman dan kesempatan adalah hal yang paling berharga.
Aku ingin menciptakan sesuatu yang berbeda.. aku akan berusaha apa yang aku pikirkan dapat diterima banyak orang.. aaahhh.. sudah pintar sekarang dia mengutarakan pendapatnya.
Yang aku bangga adalah dia seorang putri yang penuh pendirian, fokus dan tekun mengejar impiannya sekalipun harus turun naik busway.. berhimpitan dan berdiri sepanjang perjalanan ke kantor..dan bekerja dengan gaji ala kadarnya.. Buatku pengalaman dan kesempatan ini mahal harganya.. aku harus menunjukkan bahwa aku bisa... selesai dari sini..aku magang di kantor mami yaaaa.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar