yang saya baca, yang saya amati, yang saya alami, yang saya rasakan, yang saya pelajari, yang saya khayalkan, yang saya renungkan, yang saya perdebatkan, yang saya imajinasikan..... yang saya ceritakan untuk menginspirasi...
Senin, 29 Agustus 2011
Aku ini Good Boss atau Bad Boss ya...
Masih juga dari buku Leadership in Action.. buku ini memang menyenangkan sekali untuk dibaca.. kemarin saat pergi dengan aku, ibu melihat buku ini dan ibuku bertanya "dapat apa dari buku ini?" tanya ibuku sambil membaca judulnya dan melihat beberapa artikel di dalamnya.. "seharusnya bisa mendapatkan banyak pelajaran dari sini.." lanjut ibuku..
Ya.. memang banyak bu..kadang kalau kita mendengar orang lain berkomentar terhadap perilaku kita, sering membuat kita tak senang.. tapi kalau buku yang sudah berbicara..rasanya kita bisa menerima dengan baik.
Good Boss, Bad Boss pasti terkait dengan hubungan antara atasan dan bawahan. Seperti yang tertulis dari narasumber yang dipakai oleh penulis ini yaitu buku Good Boss, Bad Boss karya Professor Robert I. Sutton dari Stanford University. Intinya seorang pemimpin yang baik adalah atasan yang melindungi anak buahnya dari berbagai hambatan dan rongrongan yang mengganggu kinerja maupun karir anak buahnya.
Hambatan dan rongrongan ini ternyata bisa karena kita sebagai pemimpinnya. Karena kita ingin menonjolkan ego kita. Sebagai boss yang egois kita sering datang terlambat pada setiap rapat yang kita pimpin. Kita sering menyelenggarakan rapat yang sebenarnya tidak perlu, dan memaksa bawahan kita untuk hadir. Jalannya rapat sering berkepanjangan. Seharusnya kalau kita menjadi Good Boss kita menyelenggarakan rapat kalau memang perlu, kita memimpin rapat dan mengakhirinya tepat waktu. Kita mengijinkan bawahan kita untuk tidak menghadiri rapat jika ada prioritas lain yang harus dikerjakan.
Kadang sebagai Boss kita tak menyadari kalau kita ini sering mematikan kreativitas, argumentasi dan perbedaan pendapat dari bawahan atau anggota tim. Selalu ingin menang sendiri dan kurang menghargai pendapat dan argumentasi dari bawahan atau anggota tim. Padahal kita sebagai atasan seharusnya mampu menciptakan iklim saling menghormati dan saling percaya antar anggota organisasi. Hal ini akan menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi bawahan atau anggota tim untuk menyampaikan gagasan, argumentasi dan pendapat yang berbeda.
Kadang kita juga suka mencari-cari kesalahan bawahan kita atau anggota tim kita, atau kita menjadikan anak buah kita sebagai kambing hitam. Padahal seharusnya jika kita ingin menjadi Good Boss kita menghindari hal-hal tersebut.
Sebagai atasan yang baik kita harus membela bawahan kita. Namun kita tetap harus bijak dan waspada. Karena pada dasarnya ada 3 kelompok bawahan yang sulit dan menghambat. Kelompok pertama adalah kelompok yang bawahan yang pasif dan tidak mau berupaya memperbaiki diri, Kelompok kedua adalah kelompok bawahan yang menyuarakan pesimisisme, kecemasan dan perasaan tidak aman, Kelompok ketiga adalah bawahan yang tidak memiliki rasa hormat terhadap organisasi, atasan dan rekan kerja. Nah kelompok ini kalau kita biarkan dapat merusak iklim kerja tim dan atau organisasi.
Sebagai atasan kita harus membantu mereka untuk memperbaiki diri, apabila mereka menolak untuk memperbaiki diri maka kita dapat mempersilahkan mereka untuk meninggalkan organisasi ini.
Proffesor Sutton menuliskan demikian di akhir bukunya ...
"Secure your oxygen mask before helping others. After all if you are chocking for air, you can not save someone else. Similarly, if you are boss who are not breathing freely, you can't clear the air for others.."
Mampukah aku menjadi Good Boss.. seperti yang tertulis di atas dan mampu mengatasi ketiga kelompok yang menghambat ini.. Semoga.. aku dimampukan dalam ketidakmampuanku..
Menjadi Good Boss pasti keinginan semua orang bukan hanya aku saja..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar