yang saya baca, yang saya amati, yang saya alami, yang saya rasakan, yang saya pelajari, yang saya khayalkan, yang saya renungkan, yang saya perdebatkan, yang saya imajinasikan..... yang saya ceritakan untuk menginspirasi...
Minggu, 28 Agustus 2011
Sebenarnya aku tak pernah memusuhinya...
Orang yang memusuhi kita... tidak akan menjadi musuh... kita jika kita tidak memusuhinya... (Mario Teguh)
Kalimat ini awalnya membuatku pusing.. aku tak mampu menangkap maksudnya. Mendengarkan setiap kalimat yang meluncur dari bibir Mario Teguh membutuhkan percermatan luar biasa. Kita tak bisa sambil makan, sambil bekerja. Harus menyimak baik-baik. Bahkan sudah buru-buru dicatat saja masih susah dimengerti. Terlalu dalam.. kadang sulit aku mencernanya. Ya.. mungkin memang aku sangat terbatas penangkapannya.
Kalimat ini aku baca berulang-ulang. Aku pahami berulang-ulang. Bagaimana bisa .. apa artinya.. apa maksudnya. Kalau dia memusuhi bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan dia. Bagaimana kita dapat menyelesaikan masalah. Bahkan disaat diacara tersebut ditanyakan apakah yang akan kita lakukan jika ada sahabat kita yang menfitnah kita, apakah kita menghampirinya untuk mengakhiri fitnahannya atau kita abaikan. Ternyata yang baik bukan kita menghampirinya..karena ini akan menambah masalah, tapi lebih baik kita abaikan. Dalam hatiku enak sekali ya.. lalu bagaimana dengan nama baik kita. Ya memang nasihat Mario Teguh itu sebenarnya sangat sederhana.. berbuatlah kebaikan.. apapun perlakuan orang pada kita. Sederhana..tapi bagiku sulit dilakukan.
Ya seandainya saja aku tak memusuhinya. Tetap berbicara walau dia diam seribu bahasa. Tetap mengabaikan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya tentang yang tak baik. Dan selalu menganggapnya sebagai yang baik. Tetap memperlakukannya dengan baik. Tetap mau menyapanya walau tak dibalas. Tetap memberikan salam walau diabaikan. Tapi itu semua dapat kulakukan jika kita punya ketulusan dan kerendahan hati.. entah kemana perginya ketulusan dan kerendahan hatiku. Sehingga sampai sekarang aku masih bertahan.. dalam diam..dan diam...
Seandainya saja aku mengabaikan semua sikap yang memusuhiku.. dan aku tak memusuhinya.. aku rasa semuanya tak akan seperti ini.. tapi aku ingin meralat aku tak pernah memusuhinya.. apalagi membencinya..sebenarnya aku hanya belajar untuk diam... entah sampai kapan....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar