Biar Disapu Ombak

Biar Disapu Ombak
Lupakan.. lalu semuanya akan selesai...

Senin, 29 Agustus 2011

Cirebon itu memang indah..









Karena mbak Rien bercerita tentang kenangannya di Cirebon.. aku jadi ingat bagaimana masa kecil ku di Cirebon. Kota ini memang banyak kenangan.
Di Cirebon ini pertama kali dalam hidupku mempunyai anjing yang lucu..bukan anjing kampung dan kami menamakannya Johny Ringgo..kerenkan namanya...

Cirebon juga mengingatkan aku tentang tukang gorengan langganan ayahku. Aku suka sekali membeli singkong goreng yang dimakan dengan petis udang dan cabe rawit. Yummy banget deh. Juga tahu gejrot yang pedas luar biasa.

Masa Sekolah Dasar ku ku lalui disini dari kelas 1 sampai kelas 3, tepatnya di SD Santa Maria Cirebon. Banyak kenangan di sekolah ini. Dari ke sekolah naik becak langganan kena razia becak sehingga jok becaknya di ambil oleh perazia yang tak baik hati itu. Sehingga aku ke sekolah terpaksa berdiri di dalam becak. Bersyukur saat itu aku masih SD bisa dibayangkan jika aku sebesar ini kemudian jok becak di razia..bagaimana jadinya.

Juga kenangan saat aku harus rajin belajar membaca. Saat aku pindah kesini aku belum bisa membaca. Di SD Regina Pacis Jakarta aku baru belajar mengenal huruf..dan merangkai huruf menjadi kata. Sedangkan di Santa Maria semua murid kelas satu sudah pandai membaca. Tak ada satupun murid yang mau berteman dengan aku, karena mereka menganggap aku bodoh..membaca saja tak bisa. Setiap pulang sekolah aku lalu belajar membaca.. ini budi ini kakak budi.. ini ibu..ini ayah.. keras sekali.. sampai aku lancar membaca. Tak ada hari tanpa ibu mendengar aku membaca keras-keras.

Kemudian aku sebagai penggemar kerupuk melarat yang dijual didepan sekolah. Walaupun harus ngantri atau dorong-dorongan saat membeli, aku adalah pembeli yang paling setia. Tak ada hari tanpa kerupuk melarat di picuk daun pisang dengan sambal yang luar biasa pedas. Pernah satu saat aku lupa membayar kerupuk melarat yang aku beli. Saat menyadari uang jajanku masih ada di kantong aku ketakutan. Dan keesokan harinya aku membeli kerupuk melarat dan membayar dua kali lipat dari harga biasanya. Aku tak berani berterus terang kepada ibu penjual kerupuk itu.. aku hanya membayar dua kali lipat dan kemudian buru-buru pergi.

Ingatan ku juga berpindah kepada kakakku dan adikku. Dua pria itu ternyata takut sekolah jika tidak bersama aku. Jika aku tidak sekolah mereka juga tidak sekolah. Hahahaha.. lucu sekali. Bahkan saat aku libur aku harus duduk di kelas adikku tersayang agar dia mau sekolah. Kakakku lebih parah lagi.. kepala Mbak ku harus kelihatan baru dia mau belajar di kelas.. begitu kepalanya hilang..kakakku langsung kabur keluar.. Ahhhhh.... kenapa ya para pria itu ternyata suka takut di awal-awal sekolah.

Aku juga ingat saat di Cirebon ibu memanggil guru piano yang sudah tua. Kami saat itu malas sekali les piano. Terutama aku. Kakakku dan adik laki-lakiku masih lebih rajin daripada aku. Kalau sedang malas les kami sering pura-pura tidur. Jadi wajarlah kalau aku tak bisa main piano.

Ada cerita tentang sandal yang hilang. Karena kesal adik laki-lakiku menyembunyikan sandalku.. setelah kami baik kembali, adikku tidak ingat dimana dia menyembunyikan sandal aku. Kami mencari kemana-mana tak ketemu juga.. baru setelah kami pindahan kami tahu dimana sandal itu berada..ternyata di laci tempat tidur..dan sudah tak muat lagi di kakiku. Terlalu sekali ya adikku itu...

Di kota Cirebon ini juga aku dibelikan boneka panda oleh ayahku..bonekanya besar sekali. Lihat saja di foto itu..hampir samakan besarnya dengan aku. Di kota Cirebon ini juga aku mengenal yang namanya "soang yang berleher panjang" yang sering mengejar-ngejar aku.. sehingga aku lari terbirit-birit masuk ke dalam rumah...

Cirebon..Kota ini adalah kota yang penuh kemanjaan bagi kami saat itu. Dimanja ayah dan bunda...dan masa kecil yang penuh keceriaan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar