Biar Disapu Ombak

Biar Disapu Ombak
Lupakan.. lalu semuanya akan selesai...

Selasa, 23 Agustus 2011

Menepati Janji pada diri sendiri....



Orang bilang janji adalah hutang. Kita merasa menjadi hutang tak kala kita merasa tak mampu menepati janji kita pada sahabat ataupun siapa saja yang menjadi bagian hidup kita. Tapi sering kali kita lupa pada janji pada diri kita sendiri. Janji kita pada Tuhan. Janji pada Tuhan dan janji pada diri kita sendiri sering kita tawar-tawar penepatan janjinya karena kita merasa hanya diri kita sendiri yang tahu dan Tuhan yang tahu. Orang lain tak tahu. Dengan mudahnya kadang kita berkata.."sekali ini saja ya Tuhan.. besok tidak lagi.." atau kita berkata pada diri kita sendiri.. "sekarang makan bakso deh.. aku janji kita sebulan ke depan tidak makan bakso ya.." Namun baru seminggu kita sudah ingin makan bakso dan kita tinggal berkata.."maaf ya sekali ini deh.. abis ini tidak lagi deh.. habis kepengen sekali sih..".. Demikian setiap hari.

Di saat saya berjanji pada diri saya sendiri untuk fokus pada keluarga, kantor saya, dan hobby saya, saya pun sering lalai. Saya kadang asyik dengan keinginan-keinginan saya sendiri tanpa melihat apakah ini telah mengganggu janji saya sendiri untuk fokus pada keluarga, kantor dan hobby saya.

Ajakan yang tiba-tiba kadang membuat saya ragu pada diri saya sendiri. Rasa tidak enak, rasa takut salah, rasa takut menyinggung perasaan orang lain kadang membuat saya akhirnya meninggalkan sementara janji-janji saya. Kadang skala prioritas menjadi tak jelas. Siapa sebenarnya yang harus saya prioritaskan.
Ini menyangkut masalah eksternal. Belum lagi yang internal. Sulit tidur yang berkepanjangan membuat waktu di atas jam enam adalah menjadi waktu tidur yang melelapkan..akhirnya fokus pada pekerjaan menjadi hilang.. rasa kantuk saat kerja.. bangun kesiangan.. menjadi problem sehari-hari.

Betapa sulitnya mengatur diri kita sendiri. Masih lebih mudah jika kita mengatur diri kita untuk menepati janji kita pada orang lain dibanding diri kita sendiri. Ya karena tak ada yang mendengar janji kita..hanya kita seorang yang tahu isi janji kita. Sehingga tak ada seorang yang tahu jika terjadi pelanggaran.

Janji pada diri sendiri sepertinya tak bisa disimpan sendiri. Harus dibagikan kepada orang-orang yang dekat pada kita sehingga jika kita menyimpang orang-orang terdekat kita akan memberitahu kita. Mungkin awalnya mereka akan menilai janji tinggal janji dan tersenyum kecut dengan janji yang kita buat sendiri dan meminta mereka menjadi saksinya. Tapi jika kita mempunyai tekad yang kuat untuk menjalankan janji kita dan senang mendengar teguran orang-orang yang memperhatikan kita .. pasti kita akan bisa menepati janji kita...

Seberapa besar keberanian kita untuk mengungkap janji kita pada orang-orang terdekat kita... saya belum mempunyai keberanian....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar