Biar Disapu Ombak

Biar Disapu Ombak
Lupakan.. lalu semuanya akan selesai...

Minggu, 11 September 2011

Disaat kepercayaan itu tak ada lagi...


Entah kemarin ini adalah calon nasabah keberapa yang bersemangat sekali bercerita mengenai usahanya yang sedang dijalankan dengan teman-temannya, sehingga ia bersedia menyerahkan sertifikat rumahnya sebagai jaminan atas kredit yang diajukan yang akan digunakan untuk memajukan usaha yang dijalani bersama itu.

Pengalaman yang pahit yang telah dialami nasabah-nasabah ku sendiri dan juga pengalamanku sendiri membuat aku berulang-ulang menjelaskan kepada calon nasabah ini resiko-resiko dia mejadi penjamin atas kredit ini. "Saya percaya kok bu sama temen-temen saya, saya sudah dari tahun 2007 bu..dan saya sudah paham kok bu resikonya, temen-temen saya gak mungkinlah gak bisa dipercaya.." begitu jawabannya kepadaku ketika aku menjelaskan soal efek samping. Aku kembali menceritakan pengalaman-pengalaman yang pernah aku ketahui. Mungkin staff ku sampai pusing melihat sikapku, pernah mereka menyampaikan kepadaku, jika sikap ibu seperti ini terus kita bisa kehilangan nasabah. "Dia bisa takut bu.. kalau dia sudah percaya ya sudah to bu..dan kita sudah menjelaskan kan sudah cukup.". Memang benar sih.. tapi entah kenapa aku selalu terlalu ingin mengetahui bagaimana dia memproteksi dirinya jika terjadi pecah kongsi..jika kepercayaan tak ada lagi diantara mereka.

Sudah banyak nasabahku yang menjadi korban dari pecah kongsi ini. Ada yang sampai harus merelakan rumahnya dijual, ada yang berjuang sedemikian rupa agar jaminannya dapat dipertahankan. Sedangkan kongsiannya sudah kabur entah kemana. Bahkan ada nasabahku yang sudah menjadi nasabah cukup lama harus menahan malu karena mengabaikan nasihatku. Bahkan untuk meyakinkanku bahwa kongsiannya adalah orang baik-baik, maka sang partner sampai menyerahkan 36 lembar cek yang dapat dikliring setiap tanggal jatuh tempo. "Masak orang sudah berani ngasih cek masih mau nakal bu.. kan bisa masuk black list nanti kalo ditolak terus bu." Ok lah kalau begitu. Aku dan tim percaya padanya. Belum berjalan enam bulan, cek sudah ditolak.. akhirnya.. "iya bu..ternyata itikadnya kurang baik.. tapi ibu jangan kuatir saya akan menyelesaikan semuanya. Saya sudah ambil alih proyeknya, saya terpaksa mondar madir ke luar kota. Saya minta waktu sampai besok sebelum saya berangkat pasti sudah saya bayar angsurannya." Jawaban seperti ini kadang membuat hati tak tega.

Tapi pecah kongsi tak harus karena partner telah melarikan diri atau membohongi. Ada pecah kongsi karena sikap partner yang tidak memiliki kepercayaan penuh. Penuh curiga dan sering salah paham. "Orang tua itu mentang-mentang punya modal.. tidak menghargai kami yang muda-muda. Kami sudah membangunnnya dari kejatuhan hingga bisa bangkit, setelah bangkit dia ingin menguasai sendiri. Tindakan kami selalu salah dimatanya. Tak pernah ada kata sepakat." begitu keluhan yang pernah aku dengar. "Saya memberanikan diri untuk membuka sendiri bu..bergabung dengan teman-teman disaat saya bekerja dengan orang tua yang tak mudah percaya itu..".

Begitulah..disaat kepercayaan itu hilang.. ada yang bisa bangkit dan lebih baik.. ada yang menjadi korban..

-------------------------
Transaksi bisnis yang baik biasanya menggabungkan pokok-pokok ideal berikut ini, dalam bisnis saya, saya mengikutsertakan kepentingan anda, dalam bisnis anda, anda mengikutsertakan kepentingan saya.
Chin Ning Chu
----------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar