yang saya baca, yang saya amati, yang saya alami, yang saya rasakan, yang saya pelajari, yang saya khayalkan, yang saya renungkan, yang saya perdebatkan, yang saya imajinasikan..... yang saya ceritakan untuk menginspirasi...
Sabtu, 03 September 2011
Koloni - sebuah ajang unjuk kreatifitas anak negeri
Kalau bukan karena keinginan putri sulungku mungkin aku juga tak pernah mengunjungi "KOLONI-tempat kreasi anak Indonesia" di MOI. Putri sulungku meyakinkan bahwa tempat ini punya nilai tersendiri. Koloni terletak di Lantai Dua di Mall of Indonesia. Menuruti keinginannya sama saja dengan membuat Yo semakin lelah. Tapi ternyata Yo tidak berkeberatan untuk melihat kesana. Aku yakin ingatan-ingatan Yo tentang mimpinya dulu sebagai designer interior belum hilang dari kepalanya, walau sakit telah merengut semua mimpinya.
Ketika sampai di Koloni, aku melihat memang ada nuansa yang berbeda. Ternyata kreatifitas anak negeri ini memang perlu diacungi jempol. Harganya pun di bandrol selangit. Wajarlah untuk sebuah kreatifitas. Sebenarnya aku ingin mengambil mengambil beberapa gambar dengan tustelku..tapi seperti biasa anakku meributkan aku. "Mami.. dilarang foto-foto disini..jangan membuat malu deh..". Terpaksa kubatalkan niatku. Padahal aku yakin kalau kita mengambil foto juga tak masalah. Tapi baiklah..aku mengikuti saja keinginan anakku.
Kreatifitas disini bermacam-bacam dari ban-ban bekas yang bisa disulap menjadi tempat duduk yang begitu artistik dengan dibalut warna abu-abu. Kayu-kayu yang biasa ditemui di madura bisa menjadi gantungan-gantungan pakaian nan indah, dan tempat display sepatu yang menarik. Malu aku jadinya ketika aku pusing setengah mati dengan ban-ban bekas yang menumpuk di rumah. Mau diapakan ban bekas itu, akhirnya aku kirim ke tempat suster untuk dicat warna warni menjadi alat permainan anak-anak. Padahal seharusnya aku juga bisa menyarankan kepada suster jika lebih bisa digunakan untuk tempat duduk.
"Mami..banyak tempat-tempat seperti ini, tak hanya disini. Tapi mami tak pernah mau aku ajak untuk melihat karya disainer-disainer lokal. Daripada mami membeli tas yang dibuat masal lebih baik mami membeli ditempat-tempat seperti ini..harganya kadang tak jauh berbeda..dan ini buatan Indonesia.." kata putri sulungku. Wah..tak pernah kuduga bisa keluar kalimat seperti itu dari mulutnya. Makin bangga saja aku pada putriku ini.
Kami menikmati semua kreatifitas itu..dari kaos-kaos yang bergambarkan dan wejenang Ki Hajar Dewantara, tentang cinta negeri, tas dan sepatu berbahan batik yang mahalnya sungguh luar biasa untuk ukuran kantongku.
Kadang kita ini memang kurang menghargai karya bangsa sendiri. Selalu bangga dengan karya orang lain. Padahal di dalam negeri kita sendiri tersembunyi potensi yang luar biasa. Kita baru menyadarinya setelah negara lain mengakui kekayaaan kita.
Imajinasi adalah awal dari suatu kreasi. Kita membayangkan apa yang kita inginkan, menginginkan apa yang kita bayangkan, dan akhirnya menciptakan apa yang kita inginkan..
-George Bernard Shaw-
Kita tak pernah bisa menghabiskan kreatifitas. Semakin kita menggunakan.. semakin banyaklah kreatifitas itu.
-Maya Angelou_
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar